Simantab, Opini, Setiap orang berusaha meninggalkan legacy dalam kehidupannya tidak terkecuali penggiat media sosial. Dan dalam kurun beberapa bulan ini di lini masa sosial media facebook beredar tagar #ihorjakanmalah.
#ihorjakanmalah rame rame digaungkan oleh penggiat media sosial yang berada di lingkaran ring 1 sampai ke iring iringan dari Bupati Simalungun, Radiapo H Sinaga. Bahkan tagar ini menjadi sebuah kode yang tersirat untuk menunjukkan bahwa mereka bekerja.
Tagar tersebut diaggap ampuh untuk mendistorsi sebuah kritikan yang disampaikan oleh masyarakat melalui media sosial. Distorsi terhadap ide ide yang disampaikan melalui media sosial ini seakan menunjukkan bahwa kritikus tidak bekerja dan kami bekerja. Mungkin ini adalah pesan yang disampaikan oleh mereka kepada yang lain.
Dalam konteks politik di bumi habonaron do bona maka tagar #ihorjakanmalah harus direpresentasikan dalam sebuah aksi dan kebijakan dari seorang kepala daerah yang memiliki kekuasaan atas jalannya pelayanan kepada masyarakat.
Memang terjadi gap yang demikian jauh antara pembisik dan oposan. Jika pembisik merasa bahwa mereka sudah bekerja maka oposan justru menuding Bupati Simalungun Radiapo H Sinaga hanyalah seorang yang pembongak. Pembongak yang diidentikkan dengan sikap seorang politikus untuk selalu memberi janji janji baru.
Apakah Radiapo H Sinaga sudah bekerja?
Memang tidak ada indikator yang saklek untuk menentukan apakah kepala daerah sudah bekerja menjalankan aktivitasnya atau tidak layaknya seorang pegawai swasta yang diproteksi dengan finger print.
Tapi penilaian bekerja tidaknya seorang kepala daerah adalah dengan melihat kehadirannya ditengah masyarakat melalui kebijakan kebijakannya yang menguntungkan masyarakat.
Jika kita melihat Radiapo H Sinaga yang sudah menjalankan pemerintahan di Kabupaten Simalungun sejak april 2021 maka kita akan melihat realiasasi dari janji janji dan narasi yang dibangunnya.
1.Pelayanan KTP & KK Ditingkat Kecamatan
Masyarakat tentu saja membutuhkan peranan pemerintah dalam memperoleh dokumen dokumen catatan sipil yang senantiasa dibutuhkan dalam aktivitas kesehariannya. Janji Radiapo H Sinaga dan Zonny Waldi kepada masyarakat tentang ini cukup banyak mendapat apresiasi.
Namun hal tersebut ternyata tidak kunjung terealisasi dimana masyarakat kembali menjadi korban janji palsu dari politisi politisi. Bahkan usaha dari beliau sebagai kepala daerah dengan menetapkan anggaran di APBD untuk mensukseskan hal tersebut tidak tergambar di APBD yang beredar.
Sikap kepala daerah yang tidak memperjuangkan janjinya inilah yang kemudian membuat sebagian masyarakat mengeluarkan statement dan menuding Bupati Simalungun hanya mbongak.
2. Bebas Pungli
Janji dan warning dari Bupati Simalungun yang tidak akan mentolerir pungutan liar juga mendapat apresiasi dari masyarakat namun seteleh berkuasa ternyata pungutan liar yang viralpun beliau tidak mampu untuk menindaknya.
Seorang ibu yang mengurus dokumen perijinan dai kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Simalungun ternyata dipungut pungutan liar oleh oknum di kantor tersebut namun meskipun videonya sudah viral dan mendapat perhatian dari masyarakat, Bupati Simalungun Radiapo H Sinaga tidak melakukan langkah apa apa. Maka secara wajar kemudian masyarakat menduga Bupati Simalungun tidak peka dan hanya mengandalkan janji janji baru.
3. Bantuan Usaha Sampai Dengan 50 Juta
Bantuan usaha sampai dengan 50 juta ini tersaji jelas di kartu yang disebarkan oleh tim sukses Radiapo H Sinaga ketika masih mencalon dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Simalungun Tahun 2020 yang silam. Namun janji tersebut tidak kunjung terealisasi setidaknya sampai dengan tahun 2022 tidak akan terealisasi karena program sikerja tersebut ternyata tidak ada didalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2022.
Bahkan beberapa minggu yang lalu, sebagian masyarakat yang memperoleh kartu tersebut melakukan demonstrasi di kantor Bupati Simalungun untuk mempertanyakan kartu tersebut. Dan para masyarakat menyebut kartu tersebut pembohongan dan mereka juga menuding Radiapo H Sinaga sebagai pembohong.
Bekerjalah, Stop Mbongak
Diakhir sebuah opini ini, penulis menitipkan sebuah pesan kepada Bupati Simalungun untuk menyudahi bongak bongaknya kepada masyarakat. Karena masyarakat sudah cukup kenyang dengan janji janji yang dibangun selama 7 bulan Radiapo H Sinaga menjadi Bupati Simalungun. Mulailah bekerja dan menaati aturan yang ada karena masyarakat saat ini sedang menanti penuntasan janji pertama dari Bapak.
Kepada disebut penuntasan janji pertama karena belum ada satu janjipun yang berhasil dituntaskan oleh Radiapo H SInaga. Karena ketika ditagih tentang janjinya, Bupati Simalungun kembali hadir dengan janji janji baru. Fokuslah pak Bupati Simalungun bekerja untuk menuntaskan janji yang bapak sampaikan dan kami berharap Bupati Simalungun bisa menepati satu aja janjinya kepada masyarakat.