Bripka Arfan Saragih Bunuh Diri, Sianida Dipesan Sebelum HP Disita Kapolres Samosir

Penyelidikan kematian Bripka Arfan Saragih sudah selesai, Penyidik Polda Sumatera Utara menyatakan Bripka Arfan Saragih meninggal dunia karena bunuh diri bukan dibunuh. Sedangkan pesanan sianida melalui marketplace dilakukan pada 22 Januari 2023

Teka teki meninggalnya Bripka Arfan Saragih sudah selesai. Setidaknya menurut paparan Kapoldasu Irjen Pol. RZ Panca Putra Simanjuntak ketika mengadakan rilis kasus tersebut di Mapoldasu, Rabu 5 April 2023. Pada rilis tersebut, Kapoldasu didampingi oleh pejabat utama Polda Sumatera utara dan komisioner Kompolnas Benny Mamoto dan Pongki.

Selain itu pihak keluarga Bripka Arfan Saragih juga terlihat hadir dimana istri dari almarhum Jenni Simorangkir terlihat tenang saat paparan tersebut didampingi oleh tim pengacaranya. Istri dari almarhum lebih banyak diam dan bergegas meninggalkan acara tanpa memberikan penolakan terhadap hasil gelar perkara ulang tersebut.

Kapoldasu dalam paparannya juga mengklarifikasi tentang beredarnya isu bahwa HP Bripka Arfan Saragih ditahan oleh Kapolres Samosir pada tanggal 23 Januari 2023. Perwira bintang dua tersebut menyatakan bahwa pemesanan sianida dilakukan oleh almarhum sendiri pada tanggal 22 Januari 2023.

Pemesanan sianida dari Bogor oleh almarhum ini dilakukan pada tanggal 22 Januari 2023. Pemesanan dilakukan sehari sebelum HPnya diitahan oleh Kapolres Samosir. Hal tersebut terkonfirmasi setelah Poldasu memeriksa penjual sianida tersebut dan juga kurir yang melakukan pengantaran paket dimaksud kepada almarhum. (Kapoldasu Irjen Pol. RZ Panca Putra Simanjuntak)

Penyelidikan kematian Arfan Saragih ini sendiri diambil alih Polda Sumatera Utara sejak 25 Maret hingga 4 April 2023. Penyelidikan dilaksanakan oleh tim khusus yang dibentuk oleh Kapoldasu dengan melakukan pemeriksaan terhadap ratusan saksi.

Dari pemeriksaan forensik yang dilakukan maka almarhum meninggal karena lemas akibat mengkonsumsi cairan sianida. Sianida tersebut bereaksi hingga ke lambung dan saluran pernafasan.

BACA : Bripka Arfan Saragih Bunuh Diri atau Dibunuh?

Terkait dugaan memar di kepala almarhum, Kapolda menyatakan bahwa terdapat memar akibat trauma tumpul. Dimana kepala almarhum diduga terantuk ke batu yang masif terlihat di jurang tempat jenazah almarhum ditemukan.

Dari pemeriksaan forensik tidak ditemukan tanda tanda kekerasan di bagian tubuh korban. Pemeriksaan tim juga tidak menemukan adanya paksaan untuk memasukkan racun kedalam tubuh almarhum.

Dalam rilis dimaksud Kapoldasu juga menyatakan bahwa belum ada penetapan tersangka terkait dengan kasus penggelapan pembayaran pajak kendaraan yang dilakukan oleh Bripka Arfan Saragih dan rekan rekannya. Pihaknya menyatakan bahwa kasus penggelapan tersebut terus berproses dan meminta kepada para saksi dan terduga yang sudah dipanggil sebanyak 2 kali dan hilang untuk menyerahkan diri segera.

Iklan RS Efarina