Siantar – Kericuhan antara petugas keamanan kampus Universitas Simalungun (USI) Kota Siantar dengan sejumlah alumni yang bermaksud masuk ke dalam kampus saat unjuk rasa mahasiswa untuk menutup PT TPL, berbuntut panjang.
Jonli Simarmata, salah seorang alumni yang sempat dihalang-halangi petugas keamanan kampus mengklaim dirinya seorang wartawan media online dan masuk ke kampus ingin melakukan tugas peliputan.
“Iya, Bang. Karena kehadiran kami di sana semalam mau meliput demo. Maka kami merasa dihalang-halangi oleh oknum satpam tersebut,” ujar Jonli melalui telepon seluler, Minggu (6/6/2021).
Karena kasus itu dianggap sebagai bentuk intimidasi, apalagi petugas keamanan kampus sempat mengajak duel, Jonli mengaku sudah melaporkan kejadian itu ke Polres Siantar pada Sabtu (5/6/2021) sore.
“Kasusnya sudah kami laporkan ke polres. Hasil diskusi dengan reskrim, pengaduannya dibuatkan melalui dumas (pengaduan masyarakat). Yang kami laporkan bernama Bondi Girsang, kepala satpam,” katanya.
Jonli menyebut, sangat menyayangkan sikap arogan satpam yang melarang dirinya masuk ke dalam kampus.
“Kami berharap kejadian seperti itu tidak terulang kembali. Supaya ada efek jera, maka kami bawa ke proses hukum. Kami sudah punya bukti, termasuk ada video bahwa dia mengajak kami berantem,” tukasnya.
Masih kata Jonli, sebenarnya banyak alumni USI yang sangat geram melihat arogansi satpam tersebut. Bahkan sampai ada yang ingin meladeninya secara kekerasan setelah melihat video kejadian.
“Namun, karena kawan-kawan berpikir panjang, daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka kami lebih memilih membawanya ke jalur hukum,” ujar dia.
BACA JUGA
- Video: Petugas Keamanan USI Siantar Nyaris Baku Hantam dengan Alumni
- FOTO: Mahasiswa Siantar Demo, Minta PT TPL Ditutup
Rektor USI Dr Corry Purba menyebut pihaknya sudah mengetahui adanya insiden di depan pos pintu masuk kampus. Jonli Simarmata pun sudah melaporkan kejadian tersebut ke Yayasan USI.
“Iya kami pun nggak bisa apa ya, karena satpam kan sedang mengerjakan tugas. Kalau misalnya mereka (Jonli-Red) wartawan, kenapa tidak diperlihatkan kartu persnya,” kata Corry.
Menurut Corry, pekerjaan satpam tersebut masih dibawa kendali pihak Yayasan USI, dan bukan dibawa kendali rektor. Corry menyebut pihaknya sejauh ini belum mengetahui hasil dari laporan Jonli ke pihak yayasan.
Sebelumnya, kericuhan itu terjadi, Sabtu (5/6/2021) siang di depan pos pintu masuk kampus USI Jalan Sisingamangaraja.
Kejadian berlangsung sebelum aksi unjuk rasa mahasiswa untuk menutup PT Toba Pulp Lestari. (Man2)