Jakarta – Presiden Jokowi untuk kedua kalinya melantik Nadiem Makarim sebagai menteri di kabinet yang dia pimpin bersama Wapres KH Ma’ruf Amin.
Presiden Jokowi melantik Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bersama 33 menteri dan 4 pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Mereka dilantik melalui Keputusan Presiden Nomor 113/P/2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara.
Dalam perkembangan berikutnya terjadi perubahan nomenklatur di mana Menteri Riset dan Teknologi atau Kemenristek yang sebelumnya satu kementerian, dilebur ke Kemendikbud.
DPR RI pada rapat paripurna, Jumat (9/4/2021) sudah menyetujui surat presiden yang berisi permintaan pertimbangan untuk menggabungkan Kemenristek dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pembentukan Kementerian Investasi.
Di tengah gonjang-ganjing reshuffle Jilid II Kabinet Indonesia Maju, nama Nadiem Makarim sempat disebut-sebut tidak akan lagi menduduki pos Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Sejumlah kalangan menilai kinerja Nadiem tidak maksimal selama menjabat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sejumlah nama pun disebut-sebut akan menggantikan posisinya.
Namun semua terbantahkan manakala Presiden Jokowi kembali melantiknya pada Rabu (28/4/2021) di Istana Negara bersama Menteri Investasi/Kepala BPKM Bahli Lahadalia.
Profil Nadiem Makarim
Nadiem Makarim adalah putra dari Nono Anwar Makarim, seorang pengacara dari Pekalongan dan ibunya bernama Atika Algadrie dari Pasuruan.
Nadiem lahir di Singapura pada 4 Juli 1984. Menjalani masa pendidikan dasar di Jakarta dan menamatkan SMA di Singapura.
Selepas itu, dia mengambil S1 jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat, sempat mengikuti program foreign exchange di London School of Economics dan menyelesaikan kuliah di Harvard Business School, Harvard University menyandang gelar MBA.
Nadiem memiliki tiga anak dari buah perkawinannya dengan Franka Franklin, yang dia nikahi pada 2014. Meski beda keyakinan, Nadiem dan istrinya memiliki rumah tangga bahagia dan akur.
Sebelum menjadi menteri di masa Jokowi, Nadiem mendirikan perusahaan Gojek tahun 2011.
Dia juga pernah bekerja di perusahaan konsultan Mckinsey & Company, Managing Editor di Zalora Indonesia, dan Chief Innovation Officer di Kartuku.()
BACA JUGA
