Hukum  

Dua Rumah Terbakar di Simalungun, Damkar Datang Terlambat

Simalungun – Dua unit rumah terbakar di Kampung Tengko, Nagori Simbolon Tengko, Kacamatan Panombean Panei, Kabupaten Simalungun, Rabu (7/4/2021) pukul 15 30 WIB.

Puluhan warga yang tinggal tak jauh dari lokasi berhamburan ke luar rumah. Mereka melihat api membakar rumah milik Jon Kiaman Purba (55) dan sepupunya Anto Purba (44), serta berupaya melakukan pemadaman.

Informasi didapat dari warga sekitar, api pertama kali muncul dari dapur rumah Jon Kiaman Purba, yang kebetulan sedang tidak berada di rumah. Karena saat itu, Jon Kiaman Purba sedang pergi ke ladang miliknya.

“Api dari dapur rumah Jon Kiaman muncul. Pas lagi kosong, soalnya ke ladang. Kalau rumah sebelahnya itu punya family-nya. Sepupuanlah mereka,” ujar Pangulu Simbolom Tengko, Cardo Efendi Saragih.

Dua unit rumah terbakar sekitar 70 persen di Kampung Tengko, Nagori Simbolon Tengko, Kacamatan Panombean Panei, Kabupaten Simalungun, Rabu (7/4/2021). (Foto: Yuda)

Api berkobar terutama di ruang kamar milik Jon Kiaman Purba. Bahkan asap hitam sudah membubung dan merembet ke rumah sepupunya, Anto Purba yang letaknya berendeng.

Polisi dan petugas pemadam kebakaran milik Pemko Pematangsiantar tiba di lokasi setelah api berhasil dipadamkan warga mengunakan alat seadanya.

Baca juga:

“Takut api merembet lagi ke rumah warga yang lain makanya warga sini tadi cekatan. Warga juga berhasil memadamkan api dengan alat seadanya,” kata pria berkaus merah warga setempat.

Remaja Ginting selaku Kasi Ops Damkar Kota Pematangsiantar mengatakan, dugaan api karena arus pendek listrik dari rumah Jon Kiaman Purba.

“Sejauh ini ada dua unit rumah yang terbakar. Kami perbantukan empat unit armada pemadam kebakaran. Ini sudah masuk wilayah Kabupaten Simalungun. Jadi kita sifatnya membantu,” kata dia.

Ginting memastikan, sebagian peralatan rumah tangga milik rumah ke dua korban ikut terbakar. Namun pihaknya belum bisa menaksir kerugian yang dialami.

Saat kejadian, pemilik rumah Jon Kiaman Purba dan Anto Purba masih belum tampak di lokasi. “Jauh ladangnya, masih kami jemput,” kata warga di sana. (Yud)

Iklan RS Efarina