Simantab, Reportase
Penjelasan Dr. JR Saragih, SH, MM atas berpulangnya ibu tercinta.
Hj. Netty Br Sembiring telah berpulang ke sang penciptanya pada hari selasa, 14 September 2021 pukul 00.26 di kediamannya dengan tenang dan didepan semua anak anak yang dibesarkannya. Netty Br Sembiring adalah seorang hajjah dan dikaruniai 9 putra/putri dilahirkan disebuah desa kecil kutambaru, kecamatan munte kabupaten karo.
Hj. Netty Br Sembiring di usia mudanya mengarungi rumah tangga bersama seorang perwira militer yang bertugas di sumatera utara. Rasen Saragih, pujaan hati yang kemudian mempersuntingnya dan menjadi seorang ibu bagi anak anaknya. Kehidupan diperjuangan kemerdekaan dialaminya dengan ikhlas demi menopang karir dari sang suami yang sering mendapat penugasan dari atasannya.
Rasen Saragih seorang perwira yang rela meninggalkan istri dan anak anaknya demi mematuhi perintah dari komando juga memberikan teladan kepada keluarga dan menanamkan kepada seluruh keluarga akan kecintaan kepada republik Indonesia.
Tetapi nasib berkata lain, dalam sebuah operasi militer yang diikutinya beliau naas dan dinyatakan tewas. Tentu saja kepergian sang ayah menggoncang kehidupan keluarganya. Dan pada saat itu sudah 5 (lima) orang anak yang ada di keluarga. Dr. H. Anton Saragih pada saat kepergian ayahnya baru beranjak umur 5 (lima ) tahun sedangkan Dr. JR. Saragih, SH, MM pada saat kepergian sang ayah masih berusia hampir 1 (satu) tahun.
Kepergian sang ayah menanamkan tekad kepada Anton Saragih dan JR Saragih untuk ikut mengabdi kepada bangsa dan menjadi tentara. Anton Saragih sempat mengenyam pendidikan calon taruna di magelang dan akhirnya kalah di penilaian akhir. Sedangkan JR Saragih yang ketika itu semasa SMA bekerja serabutan sebagai kernet dan penggali pasir di jakarta memililh untuk menunggu ketika ekonominya sudah membaik.
Nasib baik melingkupi JR Saragih, berkat doa ibu dan keluarga semuanya, dengan pekerjaan serabutan JR Saragih bisa menyelesaikan pendidikan Sarjananya. Setamat sarjana, beliau akhirnya mengikuti pendidikan wajib militer dan berhasil sampai menyelesaikan pendidikannya dengan pangkat Letnan Dua CPM. Perjalanan karir JR Saragih membawanya menjadi Dan SubDenPom Purwakarta dan di kota itulah JR Saragih sebagai seorang pengusaha sosial yaitu rumah sakit dan sekolah berawal.
Akhirnya pada tahun 2010 JR Saragih dipercaya oleh masyarakat sebagai Bupati Simalungun. Dalam masa kampanye yang berlangsung dengan ketat tersebut, Hj. Netty Br Sembiring terlihat sangat sering mendampingi aktivitas JR dalam berkampanye. Dalam mendampingi JR Saragih sering memperhatikan masukan masukan dari sang Ibunda terutama yang berkaitan dengan dunia islam.
Anak anak Hj. Netty Br Sembiring yang bersekolah lain kota dan terpecar membuat beliau harus ekstra untuk membagi kasih sayang kepada anak anaknya. Bahkan dihari tuanya pun, almarhum sering berkunjung dari anak yang satu ke anak yang lain. Sikap biring begitu biasa dipanggil yang demikian humoris dan santai serta merekatkan jarak antar kita dan beliau. Biring akan mampu membuat kita nyaman untuk bertukar cerita karena sikapnya yang sangat terbuka dan mau berdiskusi serta memberikan arahan.
Bahkan dalam beberapa kali berdiskusi dengan beliau, biring mampu mengalah ketika melihat bahwa pendapat yang kita sampaikan sudah kita yakini, biring akan dengan legowo untuk mendukung pendapat tersebut. Itulah sosok biring yang saya tangkap dimana beliau mampu menjadi seorang ibu meskipun bagi kami yang notabene tidak ada pertalilan darah.
Saya sendiri termasuk salah satu orang yang sering mendapat masukan dari sosok ibu yang tegar dan kuat ini, Kemampuannya mendidik anak anaknya menjadi seorang leader jelas terlihat di diri JR Saragih yang memerintah dengan kuat dan tegas. Dan disisi lain ketika melihat seseorang sudah terpojok, akan dengan tangan terbuka memberikan pertolongan. Itulah kasih yang diajarkan biring kepada kami kami yang pernah berinteraksi dengan beliau.
Mungkin sikap egaliter dari seorang biring ini jugalah yang membuat anak anaknya menjadi sosok yang mampu berperan ditengah masyarakat. Tiada kata yang lebih indah dari sebuah kenangan, Biring yang kita cintai telah pergi menghadap penciptanya, Senyumlah kam biring menghadap sang pencipta, melihat antusiasnya teman teman dan keluarga kita semua untuk mengantarkan kam ke tempat peristirahatan. Segala obat sudah dicoba, bergitu banyak dokter sudah kita hubungi dan sekitar 20 tahun kam dirawat dengan situasi yang baik dan drop, kadang sangat sehat, kadang kam terkulai lemah. Semua perjalanan kami lihat kam nikmati dan anak anakndu semua sangat berjuang untuk mengembalikan kam seperti sedia kala yang ceria dan sangat terbuka. Tapi usaha manusia bukanlah kuasa Tuhan. Tuhan telah memanggil biring untuk bersamaNya, Selamat Jalan Biring kami
Doalah yang dapat kami sampaikan mengiring kepergian sosok yang humanis ini, selamat jalan biring…….