Kekecewaan Susi berakar dari pemberian izin kepada tiga perusahaan swasta untuk membangun KJA di perairan yang selama ini menjadi ruang hidup para nelayan dan pelaku wisata.
Jakarta|Simantab — Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menyampaikan kekecewaan mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto. Kritik itu disuarakan menyusul kebijakan pemberian izin keramba jaring apung (KJA) kepada tiga perusahaan di Pantai Timur Pangandaran, lokasi yang sangat dekat dengan kediaman sekaligus kampung halaman Susi.
Susi menyampaikan protes melalui akun X miliknya, @susipudjiastuti, pada 6 Agustus 2025. Ia menyebut langkah tersebut melukai hati masyarakat lokal dan melanggar janji Prabowo saat masih menjabat Menteri Pertahanan.
“Pak Presiden @prabowo @KemensetnegRI @setkabgoid @DediMulyadi71 mohon perhatiannya. Hari ini saya sebagai rakyat bapak, sangat sangat prihatin dan luar biasa terluka,” tulisnya.
Kekecewaan Susi berakar dari pemberian izin kepada tiga perusahaan swasta untuk membangun KJA di perairan yang selama ini menjadi ruang hidup para nelayan dan pelaku wisata. Padahal, menurutnya, lokasi tersebut semestinya tidak layak untuk dikomersialkan secara masif karena dampaknya terhadap lingkungan laut dan ekosistem pesisir.
“Pantai Timur Pangandaran sudah diberikan izin kepada tiga perusahaan untuk membuat KJA. Seharusnya mereka tidak bisa dapat izin,” tulis Susi dalam cuitan lanjutan.
Janji Prabowo Diingatkan Kembali
Susi juga menyinggung kembali pertemuannya dengan Prabowo pada Oktober 2023 di Pelabuhan Cikidang, Kabupaten Pangandaran. Saat itu, Prabowo menyerahkan bantuan 10 perahu kepada nelayan dan berjanji akan mengganti bagan-bagan bambu agar pantai terlihat lebih rapi dan mendukung produktivitas perikanan tangkap.
“Dulu bapak Presiden @prabowo waktu berperahu, sudah berjanji yang sangat kami hargai,” ungkap Susi.
Namun menurut Susi, janji itu kini tidak ditepati. Sebaliknya, justru muncul kebijakan baru yang mengancam ekosistem laut dan nasib para nelayan tradisional.
KJA diketahui sering menimbulkan pencemaran lingkungan, seperti limbah pakan ikan yang mengendap di dasar laut, serta meningkatkan risiko penyakit bagi ikan yang dibudidayakan.
Respon Publik: Kalau Susi Saja Diabaikan, Apalagi Rakyat Biasa
Unggahan Susi dengan cepat memicu gelombang simpati dan kritik dari publik. Banyak warganet mempertanyakan komitmen pemerintah terhadap janji-janji kampanye dan keberpihakan pada masyarakat kecil.
“Sekelas Bu Susi saja dikhianati, apalagi kami rakyat kecil,” tulis akun @sa*********.
“Kalau suara ibu saja tidak didengar, apalagi kami yang tidak punya nama,” sambung @hen_.
Sebagian warganet bahkan menyindir Prabowo yang mengaku banyak belajar dari Jokowi, tetapi justru meneruskan kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat.
“Guru kencing berdiri, murid kencing berlari,” tulis akun @sma*****.