Jakarta – Gempa bumi bermagnitudo 6,1 melanda Jawa Timur pada Sabtu (10/4/2021) siang. Presiden Jokowi menyebut pihaknya sudah menerima laporan terjadinya gempa dan gempa susulan.
“Ya, saya sudah mendapatkan laporan dari Kepala BNPB mengenai terjadinya gempa bermagnitudo 6,1 yang terjadi di wilayah Provinsi Jawa Timur pada hari Sabtu siang kemarin, 10 April 2021. Dan, saya juga tadi mendapatkan laporan juga bahwa terjadi gempa susulan pagi hari tadi,” kata Jokowi dalam keterangan pers, Minggu (11/4/2021).
Jokowi menyebut sudah memerintahkan Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, dan Menteri PUPR, serta Panglima TNI dan Kapolri, beserta seluruh jajaran aparat terkait lainnya, juga pemprov, pemerintah kota dan kabupaten, untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat.
“Mencari dan menemukan korban yang tertimpa reruntuhan, dan segera melakukan perawatan kepada korban yang luka-luka dan juga penanganan dampak dari adanya gempa bumi tersebut,” katanya lewat kanal YouTube Sekretariat Kabinet.
BACA JUGA
Gempa, 300 Rumah Rusak di Beberapa Wilayah Jatim
Enam Meninggal dan Satu Luka Berat Dampak Gempa Jatim
Kepala Negara menyebut, atas nama pemerintah dan seluruh rakyat menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban yang meninggal dunia.
“Dan, saya perlu mengingatkan bahwa kita ini berada di wilayah ring of fire, di wilayah cincin api. Oleh karena itu, aktivitas alam dapat terjadi setiap saat, baik itu gempa dan yang lain-lainnya kapan saja,” katanya.
Dia kemudian mengingatkan para gubernur, bupati, dan wali kota untuk terus mengimbau masyarakat mempererat kerja sama dan meningkatkan kesiapsiagaan, kewaspadaan akan datangnya sebuah bencana.
Korban dan Kerusakan
Perkembangan hingga Minggu (11/4/2021) pukul 08.00 waktu setempat, BNPB mencatat korban meninggal dunia 8 orang, luka ringan 36, luka sedang hingga berat 3 orang.
BPBD Kabupaten Lumajang mengidentifikasi korban meninggal dunia di wilayahnya 5 orang, sedangkan Kabupaten Malang 3.
Sementara itu, dampak kerusakan di sektor permukiman tercatat di 15 kabupaten dan kota di wilayah Jawa Timur.
Total rumah rusak dengan kategori berbeda berjumlah 1.189 unit, dengan rincian rusak berat (RB) 85 unit, rusak sedang (RS) 250 dan rusak ringan (RR) 854. Kerusakan juga dialami fasilitas umum (fasum) dengan total kerusakan sejumlah 150 unit.
Dilihat dari peta guncangan dengan skala MMI, Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar mengalami intensitas guncangan pada IV MMI. BPBD Kabupaten Malang melaporkan rumah RR 525 unit, RS 114, RB 57, sedangkan kerusakan pada fasilitas pendidikan 14 unit, fasilitas kesehatan 8, tempat ibadah 26 dan jembatan 6 titik.
BPBD Kabupaten Blitar melaporkan kerusakan rumah RR 217 unit, RS 85 dan RB 10, sedangkan kerusakan fasum kantor 9 dan balai desa 3.
Sejumlah kerusakan lain dilaporkan oleh beberapa BPBD di Provinsi Jawa Timur, seperti wilayah Kabupaten Lumajang, Pasuruan, Trenggalek, Probolinggo, Ponorogo, Jember, Tulungagung, Nganjuk, Pacitan, sedangkan wilayah kota yaitu Blitar, Kediri, Malang dan Batu.
Pascagempa M6,1, BNPB mendapat laporan dari BPBD mengenai gempa susulan. Sebanyak 8 gempa susulan dengan magnitudo berbeda.
BNPB terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan BPBD di wilayah terdampak. Kepala BNPB Doni Monardo akan bertolak menuju Malang pada Minggu pagi untuk melihat dampak kerusakan dan berkoordinasi dengan kepala daerah di wilayah terdampak. ()