Jokowi mengatakan, bahwa pemakzulan kepada putra sulungnya karena pencalonan yang menyalahi aturan merupakan tuduhan yang tidak mendasar
Jakarta|Simantab – Wacana pemakzulan Gibran Rakabuming Raka dari kursi Wakil Presiden RI, yang digulirkan sejumlah purnawirawan TNI-Polri mendapat respon dari Presiden ke-7 RI Jokowi, Prabowo dan Luhut Binsar Panjaitan.
Sejumlah purnawirawan yang menggulirkan wacana ini terdiri dari 103 purnawirawan jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel. Mereka menilai bahwa pencalonan Gibran sebagai wakil presiden telah menyalahi konstitusi.
Setelah sekian lama bergulir, akhirnya Jokowi angkat bicara.
Jokowi mengatakan, bahwa pemakzulan kepada putra sulungnya karena pencalonan yang menyalahi aturan merupakan tuduhan yang tidak mendasar.
Menurut dia, pencalonan Gibran sudah sesuai prosedur dan melalui banyak tahapan.
“Ya itu semua orang sudah tahu bahwa pak Presiden Prabowo Subianto dan pak Wapres Gibran Rakabuming Raka sudah mendapatkan mandat dari rakyat lewat pemilihan umum,” tegas Jokowi.
Jokowi juga mengatakan, wacana pemakzulan putra sulungnya adalah bagian dari dinamika demokrasi dan bentuk aspirasi masyarakat yang sah dilakukan.
“Sebuah aspirasi, sebuah usulan ya boleh-boleh saja dalam negara demokrasi seperti kita,” kata Jokowi.
Terkait tuduhan pelanggaran konstitusi, Jokowi menegaskan bahwa berbagai gugatan hukum sudah dilakukan dan prosesnya telah berlangsung secara terbuka.
Tak ketinggalan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan juga buka suara.
Luhut berkata, pihak-pihak yang meributkan wacana tersebut adalah orang-orang yang kampungan.
“Ah itu apasih. Kita itu harus kompak, gitu saja sekarang. Ini keadaan dunia begini, ribut-ribut begitu kan kampungan itu,” kata dia.
Kabar terbaru, Senin (05/05/2025), datang dari Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman. Dia mengatakan bahwa Prabowo sama sekali tidak masalah dengan usulan tersebut.
“Presiden sangat bijak, bahwa sesuaikan dengan jalur konstitusional saja, karena tidak bisa seorang Presiden menjawab seperti itu,” ujar Dudung.
Bahkan, Dudung juga menyampaikan bahwa Prabowo terbuka peluang untuk bertemu dengan purnawirawan TNI yang menuntut pemakzulan Gibran. Namun, belum diketahui kapan jadwal pertemuan itu akan dilakukan. Dia memastikan, pertemuan Prabowo dengan purnawirawan TNI itu akan dilakukan sesegera mungkin.