Pemerintah Kabupaten Simalungun menggelar Workshop Percepatan Operasionalisasi KDKMP/KKMP untuk mempercepat digitalisasi koperasi berbasis SIMKOPDES. Sebanyak 360 koperasi telah membuat akun dan 90 di antaranya mengajukan kemitraan.
Pematang Raya|Simantab – Ratusan pengurus Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDKMP/KKMP) se-Kabupaten Simalungun mengikuti Workshop Percepatan Operasionalisasi KDKMP/KKMP di Balei Harungguan Djabanten Damanik, Kantor Bupati Simalungun, Sabtu (4/10/2025).
Kegiatan yang digagas Dinas Koperasi Kabupaten Simalungun ini bertujuan mempercepat aktivasi dan pemanfaatan sistem digital koperasi berbasis SIMKOPDES (Sistem Informasi Koperasi Desa).
Dari 413 koperasi di Simalungun, tercatat 266 koperasi (64%) sudah teraktivasi dalam SIMKOPDES. Namun, hanya 121 koperasi (29%) yang memperbarui data, 9 koperasi (2%) memiliki gerai aktif, dan 11 koperasi (3%) melakukan transaksi pembiayaan.

Workshop dirancang sebagai pelatihan intensif berbasis praktik, meliputi pembuatan proposal bisnis, tutorial pembiayaan, serta sesi pendampingan langsung dari tim digitalisasi. Program ini mendapat dukungan penuh dari Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) dan sejumlah BUMN.
Wakil Bupati Simalungun, Benny Gusman Sinaga, yang membuka kegiatan mewakili Bupati, menyampaikan pentingnya KDKMP/KKMP sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025.
“Program ini menjadi instrumen penguatan ekonomi kerakyatan. Koperasi berperan memangkas rantai distribusi kebutuhan pokok dan membuka akses pembiayaan yang inklusif,” ujar Wakil Bupati.
Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi, Hendra Saragih, menambahkan bahwa koperasi merah putih menjadi motor pemerataan ekonomi hingga ke tingkat desa. Ia mencontohkan keberhasilan KDKMP Nagori Huta Parik, Kecamatan Ujung Padang, yang telah melaksanakan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk memperkuat pembiayaan koperasi.
Workshop juga diisi sejumlah sesi diskusi. Sesi pertama membahas aktivasi SIMKOPDES oleh Tim Digitalisasi Kementerian Koperasi RI. Sesi kedua membahas implementasi digitalisasi dan inovasi bisnis koperasi bersama KANA, PT Nasari, PT Sakti Link, PT Simpool, PT Jaring Esports Nusantara, BPJS Ketenagakerjaan, dan PT Pupuk Indonesia.
Sesi ketiga menghadirkan panel diskusi antara HIMBARA, BUMN, dan koperasi pemasok sembako. Narasumber berasal dari Bulog, Pertamina Patraniaga, PT Pos Indonesia, Telkom, Reyamon Sembiring, BRI, dan ID Food.
Hasil kegiatan mencatat kemajuan signifikan: 360 koperasi telah membuat akun, 249 koperasi memperbarui profil, 173 memperbarui gerai, dan 90 koperasi mengajukan kemitraan.
Pada penutupan acara, Bupati Simalungun, Anton Saragih, mengapresiasi antusiasme peserta dan meminta agar koperasi yang belum aktif dibantu penyelesaiannya.
“Yang belum selesai agar segera dilengkapi dan dimatangkan. Kita berharap koperasi merah putih benar-benar berjalan dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujar Bupati.
Pemerintah Kabupaten Simalungun berharap hasil workshop ini menjadi langkah konkret memperkuat ekonomi kerakyatan melalui digitalisasi koperasi yang lebih produktif, transparan, dan inklusif.(rel)