Wacana kenaikan PBB-P2 ini kemudian sampai ke telinga masyarakat yang merasa jika keputusan itu sepihak dan memberatkan. Mereka meminta Bupati Sudewo membatalkan kebijakan itu.
Pati|Simantab – Viral di media sosial video rencana pelaksanaan demo di Kabupaten Pati yang ricuh. Warga Kabupaten Pati adu mulut dengan sekda karena tidak setuju kebijakan menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250%. Simak kronologi lengkapnya berikut.
Bupati Pati, Sudewo memutuskan untuk menaikkan PBB-P2 hingga 250% dengan pertimbangan pajak yang tidak pernah naik selama 14 tahun. Kenaikan ini mendapat protes dari sebagian besar warga Pati. Mereka kemudian membuka donasi untuk unjuk rasa yang akan digelar pada 13 Agustus mendatang.
Salah satu akun warga Pati yaitu @ziyannd sempat mengunggah beberapa video saat Satpol PP menyita donasi untuk demo penolakan kenaikan pajak yang rencananya digelar pada 13 Agustus. Dalam video tersebut tampak Plt Sekda Riyoso adu mulut dengan warga.
Kronologi Warga Pati & Bupati Ricuh Buntut Pajak 250%
Bupati Sudewo menggelar pertemuan dengan para camat dan anggota Paguyuban Solidaritas Kepala Desa dan Perangkat Desa Kabupaten Pati (Pasopati) di Pendopo Kabupaten Pati pada Minggu (18/5/2025).
Dari hasil pertemuan tersebut, Sudewo mengklaim jika para camat dan anggota paguyuban telah menyetujui rencana menaikkan PBB-P2 sebesar 250%.
Wacana kenaikan PBB-P2 ini kemudian sampai ke telinga masyarakat yang merasa jika keputusan itu sepihak dan memberatkan. Mereka meminta Bupati Sudewo membatalkan kebijakan itu.
Kenaikan PBB-P2 ini nantinya akan digunakan kembali ke warga karena akan dipakai untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Pati.
Warga yang merasa tidak terima dengan kebijakan Bupati Sudewo pun berniat untuk menggelar unjuk rasa besar di alun-alun Pati pada 13 Agustus 2025. Mereka pun mengajak semua masyarakat untuk turut andil dalam gerakan ini dengan membuka donasi dalam bentuk apapun.
Bupati Sudewo yang dimintai keterangan terkait akan adanya unjuk rasa yang diperkirakan akan diikuti ribuan warga Pati, bukannya gentar malah menantang.
“Siapa yang akan melakukan penolakan? Yayak Gundul? Silahkan lakukan. Jangan hanya 5.000 orang, 50.000 orang suruh ngerahkan. Saya tidak akan gentar. Saya tidak akan merubah keputusan,” ujarnya dalam beberapa video yang beredar di media sosial.
Donasi dari warga semakin banyak yang berdatangan di barat laut Simpang 5 Pati, tepatnya di depan Kantor DPMPTSP Pati. Sampai kemudian Satpol PP mengangkut donasi-donasi tersebut pada 5 Agustus kemarin.
Menurut Satpol PP, hal itu sengaja mereka lakukan agar penggalangan donasi berpindah tempat. Karena di lokasi tersebut akan digunakan untuk kegiatan yang lain. Aksi pemindahan donasi oleh Satpol PP ini juga berlangsung ricuh.
Warga tak terima karena donasi yang mereka galang diangkut paksa oleh Satpol PP dengan alasan apapun. Mereka lantas mendatangi markas besar Satpol PP Kabupaten Pati dan mengancam tidak akan berpindah jika donasi tidak dikembalikan.
Satpol PP Kabupaten Pati akhirnya mengembalikan donasi-donasi tersebut pada warga yang lalu diangkut di kendaraan mereka. Belum diketahui pasti apakah aksi turun ke jalan memprotes kebijakan Bupati Sudewo menaikkan PBB-P2 hingga 250% tetap akan berlangsung pada 13 Agustus atau tidak.(*)