Siantar – Semakin banyak elemen melakukan aksi kemanusiaan di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Pematangsiantar. Kelompok Studi Pendidikan Merdeka (KSPM) berbagi masker dan makanan ke warga terdampak.
Koordinator KSPM Daniel Perangin-angin menyebut, mereka berbagi makan siang dan masker kepada masyarakat di dua lokasi pada Kamis (26/8/2021).
Pembagian dilakukan dua tim di Jalan Ahmad Yani dan TB Simatupang. Daniel mengajak seluruh warga bahu membahu di masa pandemi dan penerapan PPKM.
“Dengan adanya kegiatan seperti ini, dapat berlanjut dan bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga semangat menghadapi PPKM pun bertambah, dan juga semoga pemerintah dapat segera memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak,” kata Daniel.
Dia juga mengapresiasi banyak pihak yang berpartisipasi, baik pemberian materi, logistik dan berbagai jenis bantuan lainnya.
Kami para pedagang Pasar Horas Pematangsiantar memasang bendera putih, tanda kami pedang telah menyerah dengan keadaan di masa PPKM Level 4
Salah seorang pendiri KSPM Frans Sipayung mengatakan, kegiatan dilakukan sebagai upaya memberikan semangat kepada masyarakat yang sedang bekerja dan menghadapi PPKM Level 4 di Kota Pematangsiantar.
Begitu banyak dampak yang terjadi selama masa pandemi, terutama masyarakat yang menggantungkan mata pencaharian dengan upah harian.
Kegiatan mengusung tema Gerakan Berbagi di Tengah Pandemi. Sebanyak 12 peserta turun berbagi.
“Kegiatan ini merupakan bentuk dari kepedulian kami yang tidak jauh dari dukungan orang-orang yang merasakan keresahan yang sama. Besar harapan kami, semua elemen bisa ikut ambil bagian,” katanya.
Kibarkan Bendera Putih
Sementara itu, dampak PPKM Level 4 yang sudah memasuki tiga minggu penerapan, sejumlah pedagang Pasar Horas Pematangsiantar mengibarkan bendera putih karena tak sanggup menghadapi aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Pendapatan para pedagang menurun drastis, sejak aturan PPKM diberlakukan.
“Kami para pedagang Pasar Horas Pematangsiantar memasang bendera putih, tanda kami pedang telah menyerah dengan keadaan di masa PPKM Level 4,” kata Naek Sinaga, pedagang Pasar Horas, Jumat (27/8/2021).
Naek mengatakan, kegiatan pemasangan bendera putih jangan dianggap sebagai bentuk perlawanan pedagang atas keputusan pemerintah, namun sebagai keputusasaan pedagang dengan kondisi yang ada.
“Dengan diadakannya PPKM level 4 di Pematangsiantar, keadaan ekonomi di pusat Pasar Horas sangat-sangat terpuruk. Kami tidak pernah lagi melakukan transaksi jual-beli selama PPKM level 4 dengan pembeli,” kata Naek.[]