Medan  

Medan Manfaatkan Kapal di Belawan untuk Perawatan Pasien Covid

Medan – Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman meninjau kesiapan isolasi terpadu (isoter) terapung dalam Kapal Motor (KM) Bukit Raya di Dermaga Pelabuhan Belawan, Medan Belawan.

Mulai Jumat (20/8/2021) malam pukul 20.00 WIB, pasien akan masuk untuk pertama kali di isoter terapung.

“Terkait persiapan kami besok kedatangan pak menteri. Saya minta agar semua sistem diperjelas mana porsi bagian-bagian OPD agar tidak lempar tanggung jawab, ini yang ditekankan oleh pak wali kita,” kata Aulia.

Mengenai teknis dan sistematisnya di lokasi, Aulia menegaskan harus ada kerja sama OPD, dan pihak pengamanan dan keamanan diminta untuk siap dalam bekerja sama.

Beberapa hasil rapat, sambungnya, harus memvalidkan tempat screaning agar Dinas Kesehatan mengetahui mana orang-orang yang boleh naik ke atas kapal.

“Nah, ini sistem harus dibangun, apakah saturasinya di angka 90 yang boleh naik ke atas dengan kategori penyakit demam ataupun membawa bukti PCR,” ujarnya.

Nakhoda diminta untuk cepat berkoordinasi jika ada yang kurang pada fasilitas

Aulia juga meminta Pelindo menyediakan tiga hal, yakni konsumsi, APD, dan ambulans dengan menggunakan dana CSR.

“Nah, di sini saya minta kepada pihak Pelindo tolong sampaikan ke GM, hasil rapat kemarin dengan pak menteri, bisa gunakan dana CSR. Jadi kami minta Pelindo siapkan konsumsi di sini, untuk seluruh yang ada di wilayah ini,” tegasnya.

Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman meninjau lokasi isoter terapung di KM Bukit Raya di Dermaga Pelabuhan Belawan, Medan Belawan. (Foto: Andi Nasution).

Para pasien yang nantinya melakukan isoter terapung, sambungnya, diwajibkan membawa hasil PCR.

“Tepat pada pukul 20.00 WIB (malam ini) pasien akan masuk untuk pertama kali di isoter terapung ini, dan pada besok harinya Menteri BUMN Erick Tohir bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja dan peninjauan langsung untuk isoter terapung KM Bukit Raya,” terang Aulia.

Nantinya, tambahnya, nakhoda yang akan mengatur para pasien perempuan dan laki-laki untuk tak dicampur, dengan catatan jangan terganggu dengan pekerjaan penyekatan yang belum selesai.

“Nakhoda diminta untuk cepat berkoordinasi jika ada yang kurang pada fasilitas, seperti makan, air tawar minum dan yang lainnya. Karena ini rumahnya bapak, jadi bapak yang tahu. Jadi janganlah sampai nanti air ada kurang atau apa. Cepat koordinasi,” pesan Aulia.

Khusus mengenai sampah, Aulia meminta agar sampah tersebut memiliki tempat khusus dan disemprot sebelum dibuang.

“Terkait dengan sampah, sampah ini juga salah satu indikator penyebaran virus dari nasi kotak, kalau bisa disiapkan yang tempat sampah plastik langsung diikat. Sebelum diambil tolong disemprot dulu. Kita matikan kumannya di plastik luar itu,” tuturnya. []

Iklan RS Efarina