Arahan ini muncul tak lama setelah Prabowo memberikan amnesti kepada Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, yang baru saja divonis 3,5 tahun penjara.
Jakarta|Simantab — Kejutan politik terjadi di tubuh PDI Perjuangan. Setelah lama tak berada di barisan koalisi Prabowo Subianto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kini memberi arahan tegas kepada ribuan kader untuk menjaga soliditas internal dan mendukung pemerintahan Presiden Prabowo.
Arahan ini muncul tak lama setelah Prabowo memberikan amnesti kepada Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, yang baru saja divonis 3,5 tahun penjara.
Instruksi Megawati disampaikan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Nasional PDIP yang diikuti anggota legislatif dari DPR RI hingga DPRD kabupaten/kota seluruh Indonesia di Bali, Rabu (30/7/2025).
Ketua DPP PDIP, Deddy Yevri Sitorus, membocorkan isi arahan Megawati tersebut. Menurutnya, Bimtek ini menjadi ajang konsolidasi dan sinkronisasi langkah politik PDIP di tingkat pusat dan daerah.
“Sebagai partai, kita harus mendengar pandangan akar rumput. Ada isu penting seperti putusan MK, sistem pemilu, dan kebijakan pemerintah yang perlu disinergikan dengan daerah,” ujar Deddy di Nusa Dua, Bali, Kamis (31/7/2025).
Ia mencontohkan paparan Wayan Koster mengenai pembangunan Bali 100 tahun ke depan sebagai contoh visi pembangunan berkelanjutan.
Megawati, kata Deddy, menekankan pentingnya soliditas partai sebagai kunci kekuatan negara.
“Tidak ada sejarah negara yang kuat jika partai politiknya tidak solid. Soliditas internal harus dijaga,” tegasnya.
Dalam konteks pemerintahan mendatang, PDIP akan mendukung kebijakan Presiden Prabowo selama berpihak kepada rakyat dan kepentingan bangsa.
“Ibu menegaskan bahwa kita mendukung pemerintah dalam arti mendukung segala upaya positif untuk menjaga negara, menghadapi krisis fiskal, defisit, utang luar negeri, tantangan geopolitik, hingga tekanan ekonomi global,” pungkas Deddy.