Pemkab Simalungun bergerak cepat menanggapi putusnya Jalan Raya–Raya Kahean dengan menurunkan alat berat dan membuat jalan darurat agar akses warga segera pulih.
Simalungun|Simantab – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun bergerak cepat menanggapi bencana infrastruktur yang memutus total Jalan Provinsi penghubung Raya–Raya Kahean. Kejadian di Dusun VI Buttu Ganjang, Nagori Siporkas, ini sempat melumpuhkan akses utama warga.
Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih langsung menginstruksikan penanganan darurat guna membuka kembali jalur vital tersebut. Putusnya jalan membuat warga, termasuk anak-anak sekolah, terpaksa berjalan kaki untuk melintas.
Aksi tanggap Pemkab ditandai dengan penurunan alat berat dan dua unit dump truck dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Simalungun ke lokasi. Camat Raya, Septiaman Purba, membenarkan bahwa langkah cepat ini merupakan instruksi langsung dari bupati.

“Atensi Bupati Simalungun sangat cepat. Beliau langsung memerintahkan kami turun ke lapangan untuk membuat jalan darurat,” ujar Septiaman, Rabu (22/10/2025).
Saat ini, tim bekerja keras menimbun longsoran menggunakan tanah yang dimasukkan ke dalam goni. Upaya awal tersebut membuahkan hasil: kendaraan roda dua sudah dapat melintas. Targetnya, dalam lima hari ke depan, jalur darurat ini bisa dilalui kendaraan roda empat dengan tonase hingga tiga ton.
Keberhasilan sementara ini tidak lepas dari semangat gotong royong warga Raya–Raya Kahean dan sekitarnya. “Pemerintah bersama masyarakat berupaya memberikan yang terbaik. Kami berterima kasih atas dukungan warga yang ikut bergotong royong dalam proses penimbunan,” ujar Septiaman.
Langkah cepat ini menjadi bukti nyata kesigapan Pemkab Simalungun dalam menangani keadaan darurat. Meskipun demikian, perbaikan permanen jalan menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Pihak provinsi telah menjadwalkan pembangunan permanen akan dimulai pada awal 2026 setelah seluruh proses perencanaan selesai. Sementara itu, upaya darurat Pemkab Simalungun diharapkan dapat meringankan kesulitan warga hingga proyek perbaikan dimulai.
“Tindakan darurat ini penting untuk memastikan aktivitas masyarakat tetap berjalan. Kami ingin warga tidak lagi terisolasi akibat jalan yang terputus,” kata Septiaman menegaskan.
Kehadiran pemerintah di lokasi bencana dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kombinasi penting dalam menjaga akses transportasi tetap berfungsi. Dengan koordinasi lintas instansi dan dukungan masyarakat, jalur Raya–Raya Kahean diharapkan segera pulih sepenuhnya.(*)