Simantab, Medan
Kasus perampokan toko mas di pasar atau pajak Simpang Limun Medan, berhasil dipecahkan oleh aparat kepolisian dari Polda Sumatera Utara. Perampokan toko mas tersebut dilakukan oleh kawanan perampok ini di siang bolong sekitar pukul 14.30 tanggal 26 Agustus 2020. pada saat aktivitas warga demikian padatnya. Para pelaku ditembak dengan timah panas oleh personil kepolisian daerah sumatera utara.
Dirkrimum Polda Sumatera Utara Tatan Dirsan Atmaja pada saat konfrensi pers menyatakan bahwa pelaku nekat melakukan perampokan ditengah keramaian dan jumlah pelaku lebih dari dua orang. Keberhasilan personil kepolisian daerah sumatera utara memecahkan kasus ini berawal dari ditemukannya selongsong peluru di Tempat Kejadian Perkara sebanyak 3 selongsong. Selongsong tersebut dibawa ke Pusat Laboratorium Forensik Polri.
Jansen seorang saksi mata yang sempat ditodong oleh pelaku mengatakan bahwa kawanan perampok membawa senjata api laras panjang dan ada yang menggenggam laras pendek. Saksi diperintah oleh perampok untuk tiarap dan menurutnya pelaku berjumlah empat orang.
Kapoldasu Irjen Pol Panca Putra dalam konfrensi pers rabu, 15 September 2021 menyatakan bahawa perampokan dilakukan oleh lima orang tersangka. Kelima tersangka disangkakan melakukan pencurian dengan kekerasan terhadap dua toko mas yaitu Toko Mas Aulia Chan dan Toko Mas Masrul di Pajak Simpang Limun Medan.
Adapun lima tersangka yang berhasil diciduk oleh petugas Poldasu adalah Hendrik Tampubolon, Paul Sitorus, Farel, Prayogi dan Dian. Hendrik Tampubolon adalah perancang dan perampok tersebut. Hendrik Tampubolon sebagai otak dari perampokan tersebut memiliki tiga unit senjata api. Dan Hendrik Tampubolon merekrut rekan rekan kerjanya dengan bantuan Dian. Hendrik Tampubolon sendiri ditembak mati oleh petugas karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap oleh kepolisian.
Azahari Nasution, Ketua Baitul Muslimin Indonesia sebuah organisasi keagamaan sayap dari PDI Perjuangan mengapresisasi kesuksesan Polda Sumatera Utara untuk mengungkap kejahatan kejahatan yang terjadi di Sumatera Utara. Beliau mengucapkan terima kasih kepada petugas petugas direktorat kriminal umum kepolisian daerah sumatera utara yang selalu berhasil mengungkap modus dan pelaku kejahatan apalagi kejahatan yang menggunakan senjata api. Azahari kepada simantab mengatakan dua keberhasilan besar yang dilakukan oleh Poldasu dibawah Irjen Pol Panca Putra dan pengendali lapangannya Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja yaitu mengungkap pembunuhan terhadap Marsal Harahap dan perampokan di toko mas Simpang Limun Medan.
Azahari Nasution menyakini bahwa kerja keras dari aparat kepolisian Sumatera Utara ini akan memberikan rasa aman kepada warga dalam menjalankan aktivitasnya. Selanjutnya berpesan kepada masyarakat untuk tidak segan segan melaporkan tindak pidana yang ada disekitarnya kepada aparat kepolisian.