
Pertamina memastikan stok BBM di Simalungun aman jelang Natal dan Tahun Baru meski sempat terjadi gangguan distribusi dan meningkatnya kekhawatiran publik.
Simalungun|Simantab – Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, PT Pertamina memastikan ketersediaan bahan bakar minyak di wilayah Simalungun dalam kondisi aman meski terjadi gangguan distribusi dalam beberapa hari terakhir. Kepastian ini disampaikan menyusul meningkatnya kekhawatiran publik terkait pasokan dan mutu BBM.
Sales Manager Pertamina Rayon III Medan, Vifki Leondo, mengakui adanya gangguan ritme distribusi BBM di wilayah Pematangsiantar dan Simalungun sejak Jumat hingga Minggu. Namun, ia menegaskan kondisi tersebut tidak sampai menghentikan penyaluran.
“Supply point utama berasal dari Depot Siantar. Dalam beberapa hari terakhir depot ini juga menopang wilayah lain dengan trafik lebih padat seperti Tapanuli dan Humbang, sehingga distribusi sedikit terganggu,” ujarnya saat rapat di Aula Balei Harungguan Djabanten Damanik, Kantor Bupati Simalungun, Kecamatan Pamatang Raya, Jumat (12/12/2025).
Ia menjelaskan Pertamina menerapkan skema estafet suplai dengan melibatkan mobil tangki dari Medan untuk membantu pasokan ke Siantar dan Simalungun. Menurutnya, langkah tersebut dilakukan untuk menjaga ketahanan stok di tengah lonjakan kebutuhan lintas wilayah.
“Kapasitas mobil tangki besar dari Medan tidak selalu sesuai dengan kondisi geografis dan jalur distribusi di daerah tertentu. Selain itu, jam operasional dan waktu tempuh juga harus diperhitungkan,” katanya.
Berdasarkan data internal Pertamina, kebutuhan BBM selama periode Natal dan Tahun Baru meningkat sekitar enam persen, sementara kebutuhan LPG naik sekitar sepuluh persen. Untuk mengantisipasi hal itu, suplai BBM disebut telah ditingkatkan hingga 120 persen dari kebutuhan normal.
Pertamina juga meminta SPBU melakukan penumpukan stok agar tidak terjadi kondisi pasokan datang dan langsung habis, yang berpotensi memicu antrean panjang di masyarakat.
Di sisi lain, Ketua Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen, Padian Adi Siregar, menilai persoalan distribusi BBM tidak bisa dilepaskan dari isu kepercayaan publik terhadap mutu BBM. Ia menyoroti sejumlah kasus gangguan kendaraan di daerah lain serta dugaan kontaminasi BBM yang sempat viral dan memicu kekhawatiran konsumen.
“Walaupun terjadi di luar daerah, dampaknya sampai ke Sumatera Utara. Konsumen menjadi cemas setiap kali mengisi BBM,” ujarnya, Sabtu (13/12/2025).
Menurutnya, ketika informasi tidak disampaikan secara cepat dan transparan, ruang publik mudah dipenuhi spekulasi. Ia mendorong adanya uji petik BBM secara mendadak dan acak di SPBU, dengan hasil yang diumumkan ke publik sebagai bentuk jaminan kepada konsumen.
Padian juga menekankan pentingnya mekanisme ganti rugi yang cepat dan adil apabila terbukti terjadi kerugian konsumen. Ia menyebut keterbukaan dan responsif menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan masyarakat.
Di tengah meningkatnya kebutuhan energi menjelang akhir tahun, publik berharap distribusi BBM di Simalungun berjalan lancar dan kualitasnya terjaga, sehingga perayaan Natal dan Tahun Baru dapat berlangsung aman dan nyaman.(Putra Purba)






