Jakarta – Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mengecam keras pembunuhan empat warga Desa Kilimago, Poso, Sulawesi Tengah pada Selasa (11/5/2021).
Peristiwa tersebut tidak bisa ditolerir karena dilakukan dengan cara sadis dan biadab oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
“Tindakan ini benar-benar di luar perikemanusiaan tak bisa ditolerir. Tindakan biadab ini kembali terulang setelah pembantaian sadis yang dilakukan kelompok yang sama pada akhir tahun 2020. Kami mendesak pemerintah dan aparat TNI dan Polri menyelesaikan peristiwa teror yang selama ini mengganggu di Poso. Pembantaian berulang pada kurun waktu yang pendek sungguh-sungguh mempertontonkan pelecehan terhadap kemampuan aparat keamanan kita yang seakan tak berdaya menghadapi kelompok teroris ini,” kata Sekretaris Umum PGI Pdt Jacky Manuputty dalam siaran persnya.
PGI juga mengungkapkan bela rasa dan keprihatinan yang mendalam kepada keluarga yang berduka.
PGI mendesak pemerintah dan aparat keamanan untuk meningkatkan upaya penanganan kelompok teroris ini, sehingga tidak lagi jatuh korban warga tak bersalah yang dibantai dengan cara-cara barbar.
Masyarakat berhak atas jaminan keamanan dan ketentraman, serta bebas dari segala bentuk teror, dan pemerintah wajib memberikannya.
PGI mengimbau masyarakat setempat untuk tetap waspada, sambil memperkuat ketahanan sosial dan memberi dukungan terhadap upaya-upaya pemerintah untuk menangani kasus ini.
PGI mendorong seluruh elemen masyarakat untuk bersikap proaktif melawan gerakan ekstremisme yang melegalkan cara-cara kekerasan dan teror, karena sungguh melecehkan nilai-nilai luhur agama maupun kebangsaan.
“Kami terus mendoakan dan mendukung semua langkah dan upaya pemerintah untuk memelihara keamanan dan ketentraman masyarakat di NKRI yang bebas dari aksi teror dan ekstremisme,” kata Pdt Jacky Manuputty. ()