KORAN SIMANTAB
2 November 2025 | 23:43 WIB
No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KESEHATAN
  • KULINER
Beranda Sumut Simalungun
Seorang karyawan TPL melewati pemeriksaan ketat di pintu masuk pabrik. Bagi mereka, isu penutupan bukan sekadar wacana, melainkan ancaman nyata terhadap mata pencaharian dan masa depan keluarga.(Simantab/ist)

Seorang karyawan TPL melewati pemeriksaan ketat di pintu masuk pabrik. Bagi mereka, isu penutupan bukan sekadar wacana, melainkan ancaman nyata terhadap mata pencaharian dan masa depan keluarga.(Simantab/ist)

Polemik Tutup TPL: Antara Krisis Lingkungan dan Kehidupan Ribuan Orang di Danau Toba

Mahadi Sitanggang Editor: Mahadi Sitanggang
30 September 2025 | 15:57 WIB
Topik: Simalungun
0

“Polemik tutup PT Toba Pulp Lestari (TPL) di Danau Toba kembali mencuat. Ribuan pekerja terancam kehilangan mata pencaharian, sementara kerusakan lingkungan disebut semakin parah. Bagaimana jalan tengahnya?”

Simalungun|Simantab – Seruan agar pemerintah menutup PT Toba Pulp Lestari (TPL) kembali mencuat. Narasi ini tidak hanya datang dari kelompok masyarakat sipil dan organisasi adat, tetapi juga dari tokoh keagamaan.

Alasannya, perusahaan yang membutuhkan kayu eucalyptus ini dinilai telah meninggalkan jejak panjang permasalahan lingkungan dan sosial di kawasan Danau Toba.

Namun, di balik suara lantang yang meminta penghentian operasi, ada pula cerita lain yang jarang terdengar: suara pekerja dan keluarga yang kehidupannya bergantung pada keberadaan TPL.

Suara Pekerja: Penutupan Akan Menghantam Semua Aspek

Seorang karyawan yang bekerja sejak 2020 sebagai pengawas di Departemen Energi TPL, Jefferson Sitorus, mengaku khawatir dengan tuntutan sepihak untuk menutup perusahaan.

“Seruan tutup TPL ini berdampak ke segala aspek. Tidak hanya kepada ribuan pekerja langsung dan mitra, tapi juga pada keluarga mereka, usaha kecil di sekitar, hingga kehidupan sosial masyarakat luas,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).

Menurutnya, perdebatan soal lingkungan memang penting, tetapi solusi yang ditawarkan tidak boleh berhenti pada seruan penutupan.

“Kita juga harus jujur, siapa yang siap menggantikan peran TPL dalam menampung tenaga kerja, menggerakkan ekonomi lokal, dan menjaga lahan konsesi yang luasnya ratusan ribu hektare? Kalau lahan itu kosong tanpa pengawasan, justru akan jadi sasaran penebangan liar,” tuturnya.

Jefferson menegaskan bahwa sebagai pekerja, ia tidak menolak adanya evaluasi ketat, audit lingkungan, maupun perbaikan tata kelola perusahaan.

“Silakan dikritik, silakan diaudit. Tapi jangan serta-merta diminta tutup tanpa memikirkan masa depan masyarakat luas. Kita bicara tentang kehidupan puluhan ribu orang, bukan sekadar angka di atas kertas,” katanya.

Warga Kecamatan Girsang Sipanganbolon ini juga berharap, jika wacana penutupan terus digulirkan, pemerintah dan pihak pendukung opsi itu menyiapkan rencana konkret.

“Kalau memang tutup TPL jadi jalan keluar, apa alternatif pekerjaannya? Bagaimana menjamin keberlangsungan ekonomi keluarga kami? Jangan sampai seruan itu hanya jadi jargon, sementara kami di bawah menanggung akibatnya,” tegasnya.

Ia juga menekankan agar konflik di lapangan, seperti yang pernah pecah di Sihaporas, tidak dijadikan alat provokasi.

“Biarlah penegak hukum yang menindak tegas, supaya masalah tidak terulang di tempat lain,” tambahnya.

Catatan Hitam Sejak 1990

Di sisi lain, Rocky Pasaribu dari Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) menilai penutupan TPL justru menjadi solusi. Ia menyebut sejak awal beroperasi, perusahaan tidak pernah lepas dari persoalan hukum, baik soal izin, tata kelola lahan, maupun pengabaian hak masyarakat adat.

“Kerusakan ekologis sudah masif. Ada 50 sungai besar dan ribuan anak sungai yang mengalami degradasi. Bahkan kualitas air Danau Toba ikut terancam,” tegas Rocky, Senin (29/9/2025).

Menurutnya, manfaat ekonomi yang dijanjikan TPL juga minim. Data 2019 menunjukkan perusahaan hanya mempekerjakan 691 karyawan dan 486 mitra kerja.

“Bukan kesejahteraan yang tercipta, justru kerugian ekologis dan sosial yang lebih nyata,” ujarnya.

Perspektif Ekonomi: Antara Investasi dan Risiko Penutupan

Pandangan berbeda datang dari kalangan akademisi. Pengamat ekonomi, Manuntun Parulian Hutagaol, menilai seruan penutupan TPL tidak berdasar pada analisis logis dan data yang jelas.

“TPL adalah investasi besar bernilai triliunan rupiah dengan siklus bisnis jangka panjang. Kalau benar mereka merusak lingkungan, justru mereka sendiri yang rugi. Karena bahan baku kayu tidak bisa tumbuh di tanah yang rusak,” katanya.

Ia menambahkan, penutupan TPL akan berdampak besar pada pengangguran. Diperkirakan terdapat sekitar 13.000 orang bergantung secara langsung maupun tidak langsung pada keberadaan perusahaan ini.

“Apakah pemerintah siap menampung dan menciptakan lapangan kerja baru bagi mereka? Situasi ekonomi kita saat ini sedang tidak baik-baik saja,” ujarnya.

Lebih lanjut, Manuntun menjelaskan dilema ini meruncing pada satu titik: apa yang lebih besar, kerugian lingkungan atau kerugian sosial-ekonomi?

“Dari sisi pekerja, TPL adalah sumber kehidupan. Dari sisi aktivis lingkungan, TPL adalah biang kerusakan yang harus segera dihentikan,” ungkapnya.

Ia menekankan perlunya analisis biaya-manfaat sosial. Kerugian ekologis seperti kerusakan air, penurunan sektor pariwisata, hingga dampak kesehatan harus ditimbang dengan manfaat ekonomi berupa lapangan kerja, program tanggung jawab sosial, serta stabilitas investasi.

Jalan Tengah Masih Gelap

Seruan penutupan TPL memang menggema, tetapi solusi konkret pasca-penutupan masih samar. Siapa yang akan menjaga lahan bekas konsesi seluas 160 ribu hektare agar tidak menjadi sasaran penebangan liar? Bagaimana memastikan masyarakat yang kehilangan pekerjaan tidak semakin terjerumus ke dalam kemiskinan yang justru bisa memperparah perusakan lingkungan?

Polemik ini masih menggantung. Satu hal yang pasti, masa depan Danau Toba dan masyarakat sekitarnya tidak bisa hanya ditentukan oleh seruan emosional, melainkan harus melalui kajian mendalam yang menggabungkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.(Putra Purba)

Tags: lingkungan hidupPT Toba Pulp LestaritplTutup TPL
ShareTweetSendShareSendSharePinScanShare

Berita Terkait

Bunda PAUD Kabupaten Simalungun, Darmawati Anton Saragih, bersama rombongan di TK Nanwori.(Simantab/ist)
Simalungun

Bunda PAUD Simalungun Dorong Sinergi Pendidikan dan Pengasuhan Anak di Sidamanik

Editor: Mahadi Sitanggang
29 Oktober 2025 | 21:02 WIB

Bunda PAUD Simalungun, Darmawati Anton Saragih, mengajak semua pihak bersinergi membangun pendidikan dan pengasuhan anak usia dini di Kecamatan Sidamanik....

Read more
Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kabupaten Simalungun.(Simantab/rel)
Simalungun

Bupati Simalungun Ajak Pemuda Adaptif dan Berintegritas pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97

Editor: Mahadi Sitanggang
28 Oktober 2025 | 20:15 WIB

Pemkab Simalungun memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97 dengan upacara khidmat. Bupati mengajak generasi muda menjadi pemuda adaptif, kreatif, dan berintegritas....

Read more
Tim gabungan dari Kemnaker, Disnaker Simalungun, dan aparat pengawasan ketenagakerjaan berdialog dengan pihak perusahaan di kawasan KEK Sei Mangkei, terkait proses penertiban dan penyelesaian izin kerja bagi 94 TKA yang tidak memiliki dokumen resmi.(Simantab/ist)
Simalungun

94 Pekerja Asing Dikeluarkan dari KEK Sei Mangkei, Pemkab Simalungun Tegaskan Pengawasan Ketat

Editor: Mahadi Sitanggang
28 Oktober 2025 | 20:05 WIB

Sebanyak 94 pekerja asing di KEK Sei Mangkei dikeluarkan karena tidak memiliki izin RPTKA. Pemkab Simalungun menegaskan pengawasan ketat demi...

Read more
Bupati Simalungun tandatangani Surat Keputusan (SK) pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PKKK).(Simantab/rel)
Simalungun

Bupati Simalungun Serahkan SK kepada 920 PPPK Formasi 2024, Ingatkan ASN Disiplin dan Bijak Bermedia Sosial

Editor: Mahadi Sitanggang
28 Oktober 2025 | 19:51 WIB

Bupati Simalungun menyerahkan SK kepada 920 PPPK formasi 2024 dan mengingatkan ASN untuk disiplin, berintegritas, serta bijak bermedia sosial. Pematang...

Read more

Berita Terbaru

Nasional

Danantara Kucurkan Rp210 Triliun untuk Dukung 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih

30 Oktober 2025 | 20:52 WIB
Nasional

Game “1998: The Toll Keeper Story” Resmi Dirilis, Angkat Kisah Krisis Moneter Indonesia dari Perspektif Personal

30 Oktober 2025 | 19:44 WIB
Siantar

Lima Cagar Budaya Baru di Pematangsiantar: Langkah Serius Menjaga Jejak Sejarah Kota

30 Oktober 2025 | 15:41 WIB
Simalungun

Bunda PAUD Simalungun Dorong Sinergi Pendidikan dan Pengasuhan Anak di Sidamanik

29 Oktober 2025 | 21:02 WIB
Medan

Program Bahasa Portugis di Sekolah: Dukungan Mengalir, Tapi Guru Masih Langka di Sumut

29 Oktober 2025 | 19:34 WIB
Siantar

Ranperda Insentif Guru Agama Nonformal di Pematangsiantar: Antara Keadilan dan Risiko Fiskal

29 Oktober 2025 | 17:48 WIB
Simalungun

Bupati Simalungun Ajak Pemuda Adaptif dan Berintegritas pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97

28 Oktober 2025 | 20:15 WIB
Simalungun

94 Pekerja Asing Dikeluarkan dari KEK Sei Mangkei, Pemkab Simalungun Tegaskan Pengawasan Ketat

28 Oktober 2025 | 20:05 WIB
Simalungun

Bupati Simalungun Serahkan SK kepada 920 PPPK Formasi 2024, Ingatkan ASN Disiplin dan Bijak Bermedia Sosial

28 Oktober 2025 | 19:51 WIB
Nasional

Teks Sumpah Pemuda 1928 dan Penegasan Tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”

28 Oktober 2025 | 11:10 WIB
Siantar

Relokasi Pasar Horas di Pematangsiantar: Transparansi atau Penggusuran Terselubung?

28 Oktober 2025 | 10:51 WIB
Nasional

Pemerintah Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis: Dari Sendok Siswa hingga Dapur Bersertifikat

27 Oktober 2025 | 14:11 WIB

  • Kuki
  • Etika Perilaku
  • Hubungi Kami:
  • Karir
  • Layanan
  • Pedoman Siber
  • Peraturan Pers
  • Privasi
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba berita

  • slot gacor
  • slot gacor
    No Result
    View All Result
    • Home
    • Live TV
    • Headline
    • Nasional
      • Budaya
      • Ekonomi
      • Hukum
      • Kesehatan
      • Kriminal
      • Pendidikan
      • Politik
      • Sejarah
      • Teknologi
    • Sumut
      • Asahan Batu Bara
      • Binjai – Langkat
      • Dairi
      • Danau Toba
      • Deli Serdang
      • Karo
      • Labuhan Batu Raya
      • Medan
      • Siantar
      • Simalungun
      • Tabagsel
    • Wisata
    • Dunia
    • Sehat
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Adventorial
    • Login

    © 2025
    PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
    (PT. SIMANTAB INDONESIA) .
    Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
    ☏ -
    📧 [email protected]

    rotasi barak berita hari ini danau toba berita