Wamena, Papua Pegunungan – Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilaksanakan di Universitas Amal Ilmiah (UNA’IM) Yapis Wamena bertujuan untuk mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Papua Pegunungan. Inisiatif ini berfokus pada peningkatan kualitas produk unggulan lokal, yaitu noken dan madu, dengan harapan mampu meningkatkan daya saing bisnis di pasar serta mendorong sektor pariwisata di wilayah tersebut.
Ketua Program, Dr. H. Rudihartono Ismail, M.Pd., CRA., CRP, menjelaskan bahwa tujuan utama PkM ini adalah untuk meningkatkan keterampilan, manajemen, dan produksi bagi para pengrajin noken dan peternak lebah madu. “Kami ingin memastikan bahwa mitra kami mendapatkan pelatihan yang komprehensif, sehingga mereka dapat menghasilkan produk yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” tuturnya.
Metode Pelaksanaan
Kegiatan PkM ini dirancang melalui serangkaian tahapan yang sistematis. Pertama, tahap perencanaan dilakukan untuk merumuskan program dan kebutuhan yang ada di masyarakat. Selanjutnya, tahap persiapan meliputi pengumpulan data dan penentuan peserta pelatihan. Tahap implementasi dan penerapan mencakup pelaksanaan pelatihan yang diadakan di UNA’IM Yapis Wamena.
Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah deskriptif kualitatif, yang memungkinkan interaksi aktif antara peserta dan pengajar. “Kami menerapkan pendekatan yang fleksibel agar peserta dapat langsung mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh,” kata Anggota I, Tati Haryati, S.Sos., M.AB., CDM.
Monitoring dan evaluasi juga menjadi bagian penting dalam program ini untuk menilai kemajuan dan hasil yang dicapai, sebelum akhirnya mencapai tahap akhir yang merupakan evaluasi keseluruhan program.
Gambar 1 Foto Bersama dengan Peserta Pelatihan
Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Hasil sementara dari pelaksanaan PkM ini menunjukkan keberhasilan dalam melaksanakan FGD (Focus Group Discussion) dan pelatihan tahap awal hingga akhir. Kegiatan ini diharapkan menjadi landasan untuk melanjutkan PkM selanjutnya, yang akan lebih fokus pada penerapan teknologi dalam proses produksi. “Kami berkomitmen untuk tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga memfasilitasi pengrajin dalam menggunakan teknologi terbaru yang dapat meningkatkan produktivitas mereka,” tambah Anggota II, Rianik Thomas, S.E., M.Si.
Gambar 2 Penyampaian Materi
Gambar 3 Penerapan Teknologi-Mesin Pemintal Benang
Dampak Positif
Dengan adanya program ini, diharapkan akan tercipta peningkatan yang signifikan dalam kualitas produk noken dan madu, yang keduanya memiliki potensi besar untuk menarik perhatian pasar, baik lokal maupun internasional. Selain itu, penguatan UMKM di Papua Pegunungan diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan sektor pariwisata, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi regional.
Melalui kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, program PkM ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Dengan pelaksanaan program yang terencana dan berkelanjutan, PkM di Papua Pegunungan tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga menciptakan peluang baru bagi pengrajin lokal. Diharapkan, upaya ini dapat menjadi tonggak penting dalam mengembangkan UMKM dan mempromosikan kekayaan budaya serta sumber daya alam yang dimiliki Papua Pegunungan.
Gambar 4 Pameran UMKM
