PT Pertamina dengan Program Green Movement UCO bertujuan mengumpulkan minyak jelantah rumah tangga untuk diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan
Pematangsiantar|Simantab – PT Pertamina (Persero), melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga, mengumumkan program pembelian minyak goreng bekas pakai (jelantah) atau used cooking oil (UCO) dari masyarakat. Per liternya dibandrol Rp6.000.
Program ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan terhadap energi berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Bagi masyarakat, berdampak memberikan insentif ekonomi.
Program Green Movement UCO bertujuan mengumpulkan minyak jelantah rumah tangga untuk diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan, yaitu Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) dan Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Pemanfaatan UCO ini berkontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi karbon dan mendukung transisi energi bersih.
Saat ini, titik pengumpulan berada di Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat di Jakarta Pusat; Rumah Sakit Pertamina Pusat di Jakarta Selatan; SPBU 31.401.01 Dago Bandung; SPBU 31.128.02 MT Haryono Jakarta Selatan; SPBU 31.134.02 Kalimalang Jakarta Timur; dan SPBU 31.153.01 BSD Tangerang Selatan.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara (Sumbagut), Susanto August Satria menjelaskan, program ini terus dievaluasi untuk memungkinkan perluasan titik pengumpulan ke lokasi lain di Indonesia, termasuk ke wilayah Sumatera Utara.
“Untuk saat ini belum ada di Sumut, dan akan dilakukan secara bertahap,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (21/1/2025).
Dengan harga Rp6.000 per liter, kata dia, masyarakat tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan tetapi juga mendapatkan penghasilan tambahan.
Pengolahan UCO menjadi biodiesel juga mencegah pencemaran tanah dan air akibat pembuangan minyak jelantah sembarangan dengan mengurangi limbah rumah tangga dan memberikan insentif ekonomi bagi masyarakat.
“Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan memperoleh insentif dari penyerahan minyak goreng bekas,” ungkapnya.
Pertamina mengintegrasikan operasional bisnis SAF ke seluruh anak perusahaan, mencakup seluruh rantai nilai, mulai dari pengumpulan bahan baku UCO hingga produksi dan distribusi SAF kepada pelanggan.
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, Pertamina juga melakukan sosialisasi program UCO melalui media massa dan media sosial.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan informasi tentang cara berkontribusi dan manfaat yang bisa didapatkan masyarakat dari program ini.
Ia menambahkan, melalui program Green Movement UCO, Pertamina tidak hanya memperkuat posisinya sebagai perusahaan energi yang ramah lingkungan tetapi juga berkontribusi nyata dalam menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang positif bagi masyarakat Indonesia.
“Ini dapat memberikan dampak sosial yang positif, seperti peningkatan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah dan lingkungan,” pungkas Susanto.(putra purba)