Sidik mengungkapkan bahwa spekulasi rekrutmen ini sudah berlangsung sejak tahun lalu dan kerap dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk menipu masyarakat.
Medan|Simantab – Kabar terkait rekrutmen baru pendamping desa kembali mencuat di tengah masyarakat. Namun, Koordinator Provinsi (Korprov) Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Sumatera Utara, Sidik Suyatno, ST, menegaskan bahwa hingga saat ini Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) belum membuka rekrutmen resmi.
“Rekrutmen pendamping desa sampai hari ini belum dibuka, dan belum ada pengumuman resmi dari kementerian,” ujar Sidik kepada Simantab, Selasa (9/7/2025).
Sidik mengungkapkan bahwa spekulasi rekrutmen ini sudah berlangsung sejak tahun lalu dan kerap dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk menipu masyarakat.
“Banyak oknum yang mengaku sebagai orang dekat menteri, staf khusus menteri, bahkan pengurus partai politik di Sumut. Mereka menjual nama pejabat pusat untuk menarik keuntungan pribadi,” ujarnya.
Sidik menyebut telah menerima banyak laporan terkait praktik pungutan liar yang dilakukan oleh oknum-oknum tersebut. Modusnya adalah menawarkan posisi pendamping desa dengan iming-iming dapat “meloloskan nama” dengan membayar sejumlah uang.
“Di kampung saya, Asahan, ada oknum yang mengaku sebagai Tenaga Ahli Kementerian Desa dan sudah mengutip uang hingga puluhan juta dari calon peserta,” jelasnya.
Tak hanya di Asahan, laporan serupa juga datang dari berbagai daerah lain di Sumatera Utara, seperti Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), Tapanuli Utara, dan Nias.
“Ada yang mengaku suruhan staf khusus menteri, bahkan ada yang mengaku teman dekat menteri atau pejabat Kemendes. Semua ini bohong dan menyesatkan,” tegas Sidik.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dan berhati-hati terhadap pihak-pihak yang mengatasnamakan kementerian. Bila menemukan indikasi penipuan atau pemerasan, Sidik meminta masyarakat untuk segera melaporkannya ke pihak berwajib.
“Kami minta masyarakat bersabar. Tunggu pengumuman resmi dari Kemendes jika memang ada rekrutmen baru,” pungkasnya.(*)