KORAN SIMANTAB
6 Desember 2025 | 14:50 WIB
No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KESEHATAN
  • KULINER
Beranda Sumut Simalungun
Tarian Singo Barong, Kesenian Reog Ponorogo.(simantab/ist)

Tarian Singo Barong, Kesenian Reog Ponorogo.(simantab/ist)

Reog Ponorogo, Seni Warisan Buruh Kontrak yang Terpelihara di Tanah Simalungun

Mahadi Sitanggang Editor: Mahadi Sitanggang
23 Mei 2025 | 14:55 WIB
Topik: Simalungun
0

Kesenian Reog Ponorogo yang telah berakar kuat di tanah Habonaron Do Bona, dan terus dijaga hingga kini, menjadi bukti nyata betapa kayanya mozaik budaya kita.

Simalungun|Simantab – Di tengah bentangan perbukitan hijau Simalungun, Sumatera Utara, satu kisah akulturasi budaya yang memukau terjalin, Reog Ponorogo.

Seni pertunjukan  tradisional yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur ini, telah lama mengakar dan kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya masyarakat setempat, di Kabupaten Simalungun.

Kesenian Reog Ponorogo yang telah berakar kuat di tanah Habonaron Do Bona, dan terus dijaga hingga kini, menjadi bukti nyata betapa kayanya mozaik budaya kita.

Ketua Umum Komunitas Reog Jaranan Pemuda Sumatera Utara (KJRPS), Muhammad Dimas Pramana menjelaskan, perjalanan Reog Ponorogo ke Simalungun dimulai dari jejak migrasi masyarakat Jawa di masa lalu.

Para pendatang ini tak hanya membawa harapan baru, tetapi juga tradisi dan kesenian mereka, termasuk Reog Ponorogo. Di tanah baru ini, Reog Ponorogo tidak hanya bertahan, melainkan juga beradaptasi dengan budaya lokal. Seni Reog Ponorogo mulai diperkenalkan kepada publik, sekira tahun 1999-2000.

“Ada perpaduan yang indah antara Reog Ponorogo dengan unsur budaya Batak. Gerakan tari, musik, dan kostumnya memiliki sentuhan khas Simalungun,” ungkapnya saat dikonfirmasi. Kamis (22/05/2025).

Adaptasi ini terlihat jelas dalam penggunaan beberapa alat musik tradisional Batak seperti gondang dalam pertunjukan Reog, meskipun alur musiknya tetap berbeda dengan gondang Simalungun. Selain itu, beberapa gerakan tari juga dipengaruhi oleh gerakan tari tradisional Simalungun, menciptakan sebuah harmoni yang unik.

Namun, Dimas juga menyoroti perbedaan mendasar antara Reog Ponorogo di Simalungun dengan aslinya di Jawa Timur.

Penari Jaranan Reog Ponorogo.(simantab/ist)
Penari Jaranan Reog Ponorogo.(simantab/ist)

“Banyak perbedaan. Reog di Simalungun lebih fokus mengembangkan jaranan (kuda lumping) daripada Reog-nya sendiri,” tegasnya.

Tak hanya itu,  sebagian besar perlengkapan Reog di Simalungun diproduksi sendiri dan tarian Reog di sini telah banyak beradaptasi. Di Jawa Timur, Reog dan jaranan tidak disatukan karena memiliki makna dan fungsi yang berbeda; Reog ada unsur magis, sedangkan jaranan untuk menghibur raja. Dan masyarakat yang memiliki hajatan.

“Namun, di Sumatera Utara, keduanya disatukan karena tidak ada penjajah yang membatasi ekspresi budaya, berbeda dengan masa kolonial di Jawa,” ungkapnya.

Selain itu, perbedaan mencolok juga terletak pada konsep “kerajaan” atau “keraton” yang ada di Ponorogo.

“Kita di Sumatera Utara tidak ada kerajaan yang mengikuti alur sama seperti Republik ini,” ujar Dimas.

Hal ini memberikan kebebasan bagi para seniman di Simalungun untuk berkreasi tanpa terikat aturan keraton. Faktor lain adalah komposisi masyarakat Simalungun yang beragam, di mana banyak marga Batak seperti Damanik, Sitorus, dan Sihotang yang turut mempelajari kesenian ini.

Di Simalungun, Dimas mengatakan terdapat 46 sanggar seni yang menjadi pusat pelestarian Reog Ponorogo. Jumlah ini meningkat pesat dari sebelumnya, hanya 14 sanggar pada tahun 2019. Para seniman muda dan tua berlatih bersama, mewariskan ilmu dan keterampilan dari generasi ke generasi.

“Kami ingin generasi muda Simalungun terus mencintai dan melestarikan Reog Ponorogo. Ini adalah warisan budaya yang tak ternilai,” kata Dimas.

Setiap akhir pekan, sanggar ini ramai dengan anak-anak muda yang antusias belajar menari, memainkan alat musik, dan membuat kostum Reog. Semangat mereka menjadi harapan bagi keberlangsungan kesenian ini di masa depan. KJRPS sendiri menaungi 179 sanggar Reog Ponorogo di seluruh Sumatera Utara, dengan total 13.000 anggota aktif di Simalungun.

Lebih lanjut, Reog Ponorogo di Simalungun tidak hanya ditampilkan dalam pertunjukan seni, tetapi juga menjadi bagian dari upacara adat dan festival budaya. Kehadirannya menambah semarak acara dan menjadi daya tarik bagi wisatawan.

“Reog Ponorogo menjadi simbol kebersamaan dan kegembiraan. Setiap kali ditampilkan, selalu menarik perhatian banyak orang,” tuturnya.

Salah satu festival budaya yang menampilkan Reog Ponorogo adalah F1 Powerboat Danau Toba 2024. Dalam ajang Internasional ini, Reog Ponorogo tampil bersama kesenian tradisional lainnya dari berbagai daerah di Sumatera Utara.

Kolaborasi semacam ini menunjukkan bahwa Reog Ponorogo telah diterima sebagai bagian dari keragaman budaya Sumatera Utara, meskipun tidak ada pencampuran langsung antara tarian Reog dengan tarian tradisional Simalungun.

Meskipun Reog Ponorogo telah mengakar kuat di Simalungun, Dimas mengaku tantangan tetap ada. Regenerasi seniman muda menjadi perhatian utama. Selain itu, promosi kesenian ini sebagai daya tarik wisata budaya juga perlu ditingkatkan.

Dimas Pramana juga menyoroti beberapa tantangan lain, seperti faktor usia pemain dan ketersediaan kostum yang belum memadai. Tantangan lain datang dari pemikiran kritis sebagian orang yang mengaitkan Reog Ponorogo dengan hal-hal yang bertentangan dengan agama, terutama Islam. Namun, Dimas menekankan bahwa Reog adalah ranah budaya, bukan akidah, dan keberadaannya adalah upaya melestarikan warisan leluhur.

“Walaupun modernisasi terus berjalan, kesenian ini tidak akan pernah mati,” ujarnya optimis.

Peran pemerintah daerah dalam pelestarian ini juga penting. Di masa pemerintahan Bupati Anton Saragih, diharapkan adanya fasilitasi kegiatan di ruang terbuka hijau untuk berkumpul bagi para sanggar-sanggar. Di sisi lain, masih dibutuhkan dukungan lebih lanjut untuk pengembangan Reog Ponorogo di Simalungun, termasuk anggaran untuk menjangkau sanggar-sanggar di desa-desa.

Lebih lanjut, katanya, dampak sosial budaya dari kehadiran Reog Ponorogo sangat positif. Selain melestarikan budaya, kesenian ini juga turut menghidupkan UMKM dan pengrajin lokal yang membuat kostum dan perlengkapan Reog.

“Antusiasme masyarakat Simalungun, termasuk dari kalangan non-Jawa, sangat tinggi, bahkan banyak anak muda yang tertarik mempelajarinya,” katanya.

Ia menambahkan, dengan semangat para seniman dan dukungan yang terus berkembang dari masyarakat dan pemerintah daerah, kesenian Reog Ponorogo di Simalungun akan terus hidup dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Simalungun, menunjukkan bahwa harmoni budaya dapat bersemi di mana saja.(putra purba)

Tags: Buruh KontrakKesenian JawaReog Ponorogo
ShareTweetSendShareSendSharePinScanShare

Berita Terkait

Komisi E DPRD Sumatera Utara melakukan kunjungan kerja ke SMA Negeri 5 Kota Pematangsiantar, yang bertujuan penyelesaian relokasi yang sedang bersengketa, Kamis (4/12/2025) lalu.(Simantab/Putra Purba)
Simalungun

SMA Negeri 5 Pematangsiantar Terancam Kosong, Pemerintah Kejar Waktu Relokasi di Tengah Putusan Pengadilan

Editor: Mahadi Sitanggang
5 Desember 2025 | 20:42 WIB

Relokasi SMA Negeri 5 Pematangsiantar dikejar waktu di tengah putusan pengadilan. Tekanan politik, kelemahan tata kelola aset, dan tuntutan masyarakat...

Read more
Ilustrasi rapat panitia natal oikumene Pemkab Simalungun.(Simantab/ai)
Simalungun

Pemkab Simalungun Gelar Natal Oikumene 2025 di Pamatang Raya

Editor: Mahadi Sitanggang
4 Desember 2025 | 22:15 WIB

Perayaan Natal Oikumene Pemkab Simalungun 2025 akan digelar pada 9 Desember di Pamatang Raya. Panitia memastikan kesiapan acara, bantuan sosial,...

Read more
Sekda Kabupaten Simalungun Mixnon Andreas Simamora (lipat tangan) dan Plt Kadis Perhubungan Simalungun Mudahalam Purba.(Simantab/ist)
Simalungun

Sekda Simalungun Tegaskan Seleksi Dewas PDAM Tirta Lihou Telah Sesuai Aturan

Editor: Mahadi Sitanggang
3 Desember 2025 | 17:33 WIB

Proses seleksi Dewan Pengawas PDAM Tirta Lihou periode 2025–2029 dilakukan sesuai ketentuan Permendagri dan PP tentang BUMD, sebagaimana ditegaskan Sekda...

Read more
Plt Kadishub Simalungun, Mudahalam Purba.(Simantab/Putra Purba)
Simalungun

Pemkab Simalungun Fokus Benahi Retribusi Parkir Setelah Retribusi KIR Dihapus

Editor: Mahadi Sitanggang
2 Desember 2025 | 16:26 WIB

Pemkab Simalungun kehilangan potensi PAD sekitar Rp400 juta per tahun setelah retribusi KIR dihapus. Dishub kini fokus pada penataan retribusi...

Read more

Berita Terbaru

Simalungun

SMA Negeri 5 Pematangsiantar Terancam Kosong, Pemerintah Kejar Waktu Relokasi di Tengah Putusan Pengadilan

5 Desember 2025 | 20:42 WIB
Siantar

Di Tengah Lonjakan Sampah Nataru, Kebijakan Kota Pematangsiantar Dinilai Masih Bertumpu Pada Imbauan

5 Desember 2025 | 16:59 WIB
Simalungun

Pemkab Simalungun Gelar Natal Oikumene 2025 di Pamatang Raya

4 Desember 2025 | 22:15 WIB
Nasional

Simalungun Tegaskan Dukungan Pengembangan Geopark, Bupati Terima Apresiasi Toba Caldera UGG

4 Desember 2025 | 21:01 WIB
Nasional

Semangat Baru Indonesia Dampingi Warga Tapanuli Tengah di Tengah Duka Banjir Bandang

4 Desember 2025 | 19:38 WIB
Siantar

Komisi Tetap 10 Persen Dinilai Berpotensi Ganggu Ekosistem Transportasi Online di Pematangsiantar

3 Desember 2025 | 19:53 WIB
Siantar

Panic Buying BBM Meluas di Pematangsiantar, Warga Serbu Pedagang Eceran

3 Desember 2025 | 19:34 WIB
Simalungun

Sekda Simalungun Tegaskan Seleksi Dewas PDAM Tirta Lihou Telah Sesuai Aturan

3 Desember 2025 | 17:33 WIB
Siantar

Bupati Simalungun Ajak Masyarakat Damanik Terus Hidupkan Identitas Budaya

2 Desember 2025 | 20:15 WIB
Simalungun

Pemkab Simalungun Fokus Benahi Retribusi Parkir Setelah Retribusi KIR Dihapus

2 Desember 2025 | 16:26 WIB
Nasional

BNPB: 604 Warga Tewas dan 464 Hilang Akibat Banjir-Longsor di Sumatera, Akses Logistik Masih Terputus

2 Desember 2025 | 07:44 WIB
Siantar

Kelangkaan BBM Belum Pulih di Pematangsiantar, Harga Eceran Meroket dan Warga Terjepit Antrean Panjang

1 Desember 2025 | 21:17 WIB

  • Kuki
  • Etika Perilaku
  • Hubungi Kami:
  • Karir
  • Layanan
  • Pedoman Siber
  • Peraturan Pers
  • Privasi
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba berita

  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot thailand
  • slot gacor
  • slot gacor hari ini
  • slot gacor
  • slot pulsa
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba berita