KORAN SIMANTAB
23 Mei 2025 | 00:29 WIB
No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KESEHATAN
  • KULINER
Beranda Sumut Siantar
Musyawarah kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, pembentukan Koperasi Merah Putih.(simantab/ist)

Musyawarah kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, pembentukan Koperasi Merah Putih.(simantab/ist)

Sosialisasi Koperasi Merah Putih Door to Door di Pematangsiantar Diklaim Sukses

Mahadi Sitanggang Editor: Mahadi Sitanggang
22 Mei 2025 | 18:24 WIB
Topik: Siantar
0

Sosialisasi door-to-door bukan tanpa dasar. Pihaknya mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Menteri Koperasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 tentang pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

Pematangsiantar|Simantab – Efektivitas metode sosialisasi program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang dijalankan Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar menuai perbincangan.

Pendekatan door-to-door yang dipilih menjadi sorotan, terutama ketika dibandingkan dengan Kabupaten Simalungun yang memiliki cakupan wilayah lebih luas namun diklaim mampu menjangkau masyarakatnya secara efektif. Hal ini memicu pertanyaan mengenai pilihan strategi dan potensi efisiensi anggaran.

Kekhawatiran dengan alasan, metode dari pintu ke pintu di setiap kelurahan maupun kecamatan Pematangsiantar kurang efektif dan berpotensi memicu pembengkakan pengeluaran Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) atau uang transport bagi ASN yang ditugaskan.

Namun, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Perindag) Pematangsiantar, Herbet Aruan membantah, anggapan tersebut dan memberikan penjelasan komprehensif.

Menurut Herbet, pilihan metode sosialisasi door-to-door bukan tanpa dasar. Pihaknya mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Menteri Koperasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 tentang pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

“Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih diawali dengan Musyawarah Desa Khusus atau Musyawarah Kelurahan Khusus untuk menentukan model pembentukan koperasi, apakah itu pendirian, pengembangan, atau revitalisasi. Ini membutuhkan pemahaman mendalam dan personal bagi calon penerima manfaat,” jelas Herbet, Kamis (22/05/2025).

Ia mengatakan, program ini memiliki detail teknis dan persyaratan khusus yang kami rasa lebih efektif jika disampaikan secara langsung dan personal.

“Ini untuk memastikan informasi diterima dengan utuh dan menghindari kesalahpahaman. Metode ini juga bertujuan menjangkau pelaku usaha atau masyarakat yang mungkin tidak memiliki akses terhadap informasi melalui media massa atau pertemuan umum berskala besar,” tuturnya.

Menariknya, Herbet Aruan justru mengklaim, Pematangsiantar berada pada tahap yang lebih maju dibandingkan Simalungun dalam implementasi program ini.

“Yang dilakukan di Simalungun itu masih tahap sosialisasi awal. Itu sudah kami lakukan sekota Siantar, digabung semuanya dua minggu yang lalu. Jadi kami udah lebih cepat ini sekarang, sudah masuk tahap musyawarah kelurahan dan pembentukan pengurus,” tegasnya.

Hingga saat ini, Herbet menyebutkan musyawarah kelurahan telah tuntas di dua kecamatan, yakni Siantar Martoba dan Marihat, yang mencakup 14 kelurahan.

“Hari ini sedang berlangsung di 4 kelurahan lagi. Kami upayakan berhasil, satu kelurahan satu koperasi. Target kami  paling lambat Juni awal ini sudah tuntas semua dari total 53 kelurahan,” ujarnya optimis.

Terkait kekhawatiran pemborosan anggaran SPPD, Herbet Aruan menegaskan komitmen pada transparansi dan akuntabilitas.

ADVERTISEMENT

“Setiap perjalanan dinas dan penggunaan anggaran transportasi harus disertai dengan laporan dan bukti yang jelas, tapi pelaksanaan muskel (musyawarah kelurahan) ini, gak ada anggaran. Kalau dari kami gak ada,” ungkap Herbet.

Mengenai sumber pendanaan untuk pelaksanaan musyawarah kelurahan, Herbet menjelaskan bahwa tidak ada anggaran khusus dari APBD yang dialokasikan melalui dinasnya.

“Itu lurah sama camat lah yang mengkoordinasikan dan memfasilitasi di kelurahannya. Karena kan pengundangnya lurah untuk musyawarah kelurahan,” paparnya.

Hal ini dikonfirmasi oleh Camat Siantar Martoba, Rilan Syakban Pohan menuturkan, di wilayahnya sudah ada 7 kelurahan yang membentuk koperasi.

Mengenai detail pengeluaran, Rilan tidak merinci jumlah dengan pasti.

“Kami hanya fasilitasi snack dan spanduk dari kecamatan, dananya dari pos anggaran makan minum rutin,” tuturnya saat dikonfirmasi.

Proses musyawarah kelurahan ini, lanjut Rilan, bertujuan untuk mencapai kesepakatan mendirikan Koperasi Merah Putih, membentuk kepengurusan, dan menentukan jenis usaha yang akan dijalankan sesuai dengan petunjuk teknis.

Door-to-Door  Efektivitas atau Pemborosan?

Ketua Pusat Studi Kebijakan Publik dan Politik (PUSTAKA) Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar, Rindu Erwin Marpaung, memberikan pandangan akademis terkait pemilihan metode sosialisasi.

Menurutnya, metode door-to-door memiliki kelebihan dalam konteks tertentu, namun juga keterbatasan jika diterapkan secara tunggal untuk semua jenis program.

“Metode ini (door-to-door) bisa sangat efektif untuk program yang sangat spesifik dan membutuhkan interaksi personal. Terlebih jika diperlukan penjelasan detail dan dialog langsung, untuk memastikan pemahaman yang komprehensif oleh target sasaran,” ujar Rindu.

Ia menilai, untuk program pembentukan koperasi yang memiliki aspek teknis dan persyaratan khusus seperti yang dijelaskan Kadisperindag, pendekatan personal ini bisa jadi relevan untuk memastikan calon anggota benar-benar paham.

“Bergantung sepenuhnya pada door-to-door mungkin kurang efisien dari segi waktu dan biaya. Dalam kasus seperti itu, kombinasi berbagai metode, termasuk pemanfaatan teknologi informasi, media massa, dan pertemuan kolektif atau forum-forum warga, mungkin akan lebih optimal,” katanya.

Rindu menyarankan agar Pemerintah Kota Pematangsiantar terus melakukan evaluasi terhadap metode sosialisasi yang diterapkan.

“Penting untuk memastikan setiap program tidak hanya sampai informasinya, tetapi juga tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dengan penggunaan anggaran yang seefisien mungkin. Belajar dari keberhasilan daerah lain seperti Simalungun, sambil tetap menyesuaikan dengan kondisi lokal dan karakteristik program, bisa menjadi kunci optimalisasi program-program pemerintah ke depan,” ujar Rindu.(putra purba)

Tags: Koperasi Merah PutihpematangsiantarSosialisasi Koperasi Merah Putih
ShareTweetSendShareSendSharePinScanShare
ADVERTISEMENT

Berita Terkait

Juru parkir lengkap dengan rompi identitasnya, mengatur kendaraan di salah satu titik parkir Pasar Horas, Kota Pematangsiantar.(putra purba)
Siantar

Benang Kusut Retribusi Parkir Pematangsiantar, Minim PAD dan Potensi Korupsi

Editor: Mahadi Sitanggang
21 Mei 2025 | 14:27 WIB

Persoalan retribusi parkir ini bukan hanya sekadar angka, melainkan cerminan dari inefisiensi dan potensi kebocoran yang merugikan keuangan daerah. Pematangsiantar|Simantab...

Read more
Sejumlah pengunjung berfoto ria di Monumen Raja Sang Naualuh Damanik. (simantab/putra purba)
Siantar

Monumen Raja Sang Naualuh Damanik Siap Diserahkan ke Pemko Pematangsiantar

Editor: Mahadi Sitanggang
20 Mei 2025 | 13:54 WIB

Monumen sosok penting dalam sejarah Simalungun ini, telah rampung dibangun dan diresmikan. Pematangsiantar|Simantab - Suatu penanda sejarah dan kebanggaan baru...

Read more
Sanitarian Ahli Madya di Dinas Kesehatan Pematangsiantar, Rasta Elia Ginting.(simantab/putra purba)
Siantar

Sanitasi Buruk Mengintai Kesehatan Warga Pematangsiantar

Editor: Mahadi Sitanggang
19 Mei 2025 | 17:27 WIB

Rendahnya kesadaran sebagian masyarakat Pematangsintar akan pentingnya sanitasi yang sehat, masih memprihatinkan. Pematangsiantar|Simantab - Di tengah upaya Pemerintah Kota (Pemko)...

Read more
Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi menerima rekomendasi hasil pembahasan Pansus DPRD terhadap LKPJ Wali Kota TA 2024 dari Wakil Ketua DPRD Daud Simanjuntak.(simantab/putra purba)
Siantar

Wesly Silalahi Akui Target Kinerja Pemko Pematangsiantar Belum Tercapai

Editor: Mahadi Sitanggang
15 Mei 2025 | 21:29 WIB

Pengakuan Wesly itu disampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Pematangsiantar, penyerahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Pematangsiantar. Pematangsiantar|Simantab - ...

Read more
  • Kuki
  • Etika Perilaku
  • Hubungi Kami:
  • Karir
  • Layanan
  • Pedoman Siber
  • Peraturan Pers
  • Privasi
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba