Jakarta – Presiden Jokowi melakukan cek langsung ketersediaan obat di apotek di Bogor. Hasilnya, banyak yang kosong. Presiden pun menelepon Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Jokowi mengecek di Apotek Villa Duta. Begitu tiba di sana, Jokowi disambut petugas. Presiden menanyakan obat antivirus oseltamivir.
Seorang wanita berhijab menjawab pihaknya tidak lagi mendapatkan obat tersebut. Ditanya Jokowi sudah berapa lama, petugas mengaku sudah cukup lama.
“Oseltamivir itu kalau yang generik sudah lama, Pak,” jawab petugas. “Kemarin itu masih ada merek druvir. Itu patennya, tapi sekarang juga sudah kosong,” ungkapnya.
Saat Jokowi menanyakan favipiravir, lagi-lagi petugas menjawab obat tersebut tidak ada. Demikian juga Vitamin D3-5.000 kosong, yang tersedia hanya D3-1.000.
Ada, online. Bisa dibaca oleh semua rakyat, Pak
“Kami sudah pesan barang, barangnya sudah tidak dapat lagi, Pak,” jawab petugas.
Jokowi baru bisa mendapatkan multivitamin yang mengandung zinc, yakni megavite 1.000, sedangkan megavite 5.000 kosong.
Multivitamin mengandung becom-zet menurut petugas juga sudah lama tak tersedia. Untuk penggantinya biasa pihak apotek menyarankan megavite.
Melihat minimnya ketersediaan obat dan vitamin, Jokowi pun langsung menelepon Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Jokowi pun mengungkap saat ke apotek di Bogor sejumlah obat antivirus kosong. “Jadi obat antivirus, antibiotik tidak ada semuanya,” ungkap Jokowi lewat telepon yang disiarkan lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (23/7/2021).
Menkes Budi kemudian menjawab,”karena saya ada catatan Pak Presiden. Kita kan sudah ada yang online. Saya barusan cek, ya Pak, ya. Misalnya untuk favipiravir di Apotik Kimia Farma Tajur Baru ada 4.900. Apotik Kimia Farma Juanda 30, ada 4.300. Kimia Farma di Semplak Bogor, ada 4.200. Jadi saya nanti double cek ya. Nanti saya kirim ke ajudan Bapak. Itu ada data online yang ada di rumah sakit, nah itu bisa dilihat by kota segala macam, berikut apotiknya Kimia Farma, Century, Guardian, K24″.
“Di situ ada semuanya?” tanya Jokowi.
“Ada, online. Bisa dibaca oleh semua rakyat, Pak,” sahut Budi.[]