Tak hanya musik, Taylor kini juga menjadi pemilik resmi atas semua video musik, sampul album, hasil pemotretan album, dan lagu-lagu yang sebelumnya belum dirilis—termasuk koleksi The Vault, yakni lagu-lagu yang tidak masuk dalam versi asli albumnya namun dirilis ulang dalam versi terbaru.
Jakarta|Simantab – Setelah sempat vakum dari Instagram selama beberapa bulan, Taylor Swift kembali dengan pengumuman besar: seluruh musik yang pernah ia ciptakan kini resmi menjadi miliknya. Kabar ini disampaikan Swift melalui laman Instagram dan situs resminya.
Dalam unggahan tersebut, penyanyi asal Amerika Serikat itu tampil santai mengenakan atasan biru muda, celana jeans, dan sneakers putih.
Ia duduk di hadapan jajaran sampul album yang sebelumnya dirilis di bawah label Big Machine, yang kini telah ia miliki kembali: Taylor Swift, Fearless, Speak Now, Red, 1989, dan Reputation. Semua album ini—kecuali Reputation—telah dirilis ulang dalam versi rekaman baru bertajuk Taylor’s Version.
“Selama bertahun-tahun aku memimpikan, berharap, dan berdoa agar suatu hari aku bisa menyampaikan ini kepada kalian. Dan sekarang aku bisa. Seluruh musik yang pernah aku buat… sekarang adalah milikku!” tulis Taylor melalui surat terbuka kepada penggemarnya di situs taylorswift.com.
Tak hanya musik, Taylor kini juga menjadi pemilik resmi atas semua video musik, sampul album, hasil pemotretan album, dan lagu-lagu yang sebelumnya belum dirilis—termasuk koleksi The Vault, yakni lagu-lagu yang tidak masuk dalam versi asli albumnya namun dirilis ulang dalam versi terbaru.
Ia menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada para penggemar, Swifties, atas dukungan luar biasa mereka dalam perjuangan panjang ini.
“Kalian telah menunjukkan kemurahan hati dan dukungan yang luar biasa. Aku tidak akan pernah cukup berterima kasih atas bantuan kalian dalam membantuku merebut kembali karya seni yang telah aku dedikasikan sepanjang hidupku, namun sebelumnya belum pernah benar-benar kumiliki,” tulisnya.
Taylor juga mengungkapkan bahwa proses untuk mendapatkan kembali hak atas musiknya bukanlah hal yang mudah. Ia harus mengeluarkan biaya besar untuk membeli kembali master rekamannya, didukung oleh tim, pengacara, mitra kerja, dan perusahaan investasi Shamrock Capital.
Kini, perjuangan panjang itu berbuah hasil. Taylor Swift akhirnya berhasil merebut kembali kendali atas seluruh karya musiknya sendiri.
Awal Mula Konflik dengan Scooter Braun dan Big Machine
Perseteruan antara Taylor Swift dan Scooter Braun bermula pada tahun 2019. Saat itu, Braun membeli label rekaman Big Machine, yang secara otomatis memberinya kepemilikan atas master enam album pertama Taylor Swift.
Hal ini membuat Taylor kecewa karena ia tidak diberikan kesempatan untuk membeli master tersebut, meskipun karya-karya itu adalah bagian dari perjalanan kariernya sejak awal. Ia juga menyatakan merasa tidak nyaman karena Braun, menurutnya, pernah terlibat dalam perundungan terhadap dirinya.
Sebagai bentuk perlawanan, Taylor memutuskan untuk merekam ulang semua albumnya dan merilisnya kembali dalam versi Taylor’s Version. Langkah ini bukan hanya upaya komersial, tetapi juga simbol perjuangan artis untuk memiliki kendali atas karya mereka sendiri.
Selain berhasil secara komersial, proyek rekaman ulang ini turut meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya hak cipta dan kepemilikan master di industri musik.(*)