Disdukcapil Simalungun berinovasi melalui layanan jemput bola adminduk di rumah sakit. Ibu melahirkan langsung menerima akta kelahiran, KK, dan KIA tanpa perlu ke kantor.
Simalungun|Simantab – Warga Kabupaten Simalungun kini tidak perlu repot mengurus dokumen kependudukan setelah melahirkan. Melalui kolaborasi dengan lima rumah sakit, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Simalungun menghadirkan layanan jemput bola administrasi kependudukan yang mempermudah warga menerima dokumen penting sesaat setelah bayi lahir.
Melalui program ini, ibu yang baru melahirkan akan langsung mendapatkan tiga dokumen vital: Kartu Keluarga (KK) terbaru, Kartu Identitas Anak (KIA), dan Akta Kelahiran. Semua dokumen diserahkan tanpa harus bolak-balik ke kantor Disdukcapil.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Simalungun, Tiarli E Sinaga, mengatakan layanan jemput bola adminduk tersebut dilakukan langsung di rumah sakit dan puskesmas.

“Program ini kami jalankan agar setiap kelahiran langsung tercatat. Kami ingin anak yang baru lahir sudah memiliki identitas resmi sejak awal,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).
Menurut Tiarli, inovasi ini bukan hanya soal kemudahan administratif, tetapi juga bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam momen penting kehidupan warganya.
Selama ini, banyak warga menunda pengurusan dokumen kelahiran karena jarak atau keterbatasan waktu. Akibatnya, tidak sedikit anak yang belum memiliki akta kelahiran atau KIA meski sudah berusia beberapa bulan bahkan tahun.
“Dengan sistem jemput bola ini, kami ingin memastikan tidak ada lagi anak di Simalungun yang tidak tercatat secara resmi,” tegasnya.
Kolaborasi dengan Rumah Sakit dan Puskesmas
Layanan jemput bola Disdukcapil telah menjangkau sejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar. Rumah sakit yang sudah bekerja sama antara lain RSUD Tuan Rondahaim Saragih, RSUD Perdagangan, RSUD Parapat, RS Harapan Pematangsiantar, dan RS Efarina Pematangsiantar.
Selain rumah sakit, kerja sama juga dilakukan dengan beberapa puskesmas, seperti Rambung Merah, Pamatang Sidamanik, Marihat Bandar, Tiga Dolok, dan Hatonduhan.
“Begitu ada pasien melahirkan, pihak rumah sakit langsung mengirimkan data kepada kami. Setelah diverifikasi, dokumen dicetak dan diserahkan langsung kepada keluarga,” jelas Tiarli.
Ia menambahkan, kerja sama ini akan diperluas ke fasilitas kesehatan di wilayah yang lebih jauh agar seluruh warga mendapat akses layanan yang sama cepatnya.
Wujud Komitmen Pemerintah Daerah
Program jemput bola ini menjadi bagian dari visi Bupati Simalungun yang menekankan pentingnya sinergi pelayanan publik dan sektor kesehatan.
Menurut Tiarli, kepala daerah menaruh perhatian besar terhadap peningkatan layanan dasar, terutama di bidang administrasi kependudukan.
“Pelayanan publik tidak boleh menurun. Harus ada inovasi agar masyarakat merasakan manfaat langsung dari keberadaan pemerintah,” katanya.
Inovasi ini sejalan dengan semangat “Pelayanan Adminduk Responsif dan Humanis,” di mana pemerintah hadir langsung di tengah masyarakat tanpa sekat birokrasi yang berbelit.
Dengan langkah ini, Simalungun diharapkan menjadi salah satu daerah rujukan di Sumatera Utara dalam pelayanan kependudukan berbasis kolaborasi lintas sektor.
Dekat dan Bermanfaat bagi Warga
Layanan jemput bola ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak ibu yang baru melahirkan merasa terbantu karena tidak perlu mengurus dokumen kependudukan di tengah masa pemulihan.
Ke depan, Disdukcapil menargetkan seluruh rumah sakit dan puskesmas di Simalungun terkoneksi langsung dengan sistem pencatatan kependudukan nasional.
“Kelahiran adalah awal kehidupan, dan kami ingin memastikan setiap anak di Simalungun memulai hidupnya dengan identitas yang sah,” tutur Tiarli.
Melalui langkah ini, Pemerintah Kabupaten Simalungun menunjukkan bahwa pelayanan publik dapat dilakukan dengan cara yang lebih cepat, dekat, dan manusiawi.(Putra Purba)






