Dugaannya, para terlapor menjual tanah hak milik pelapor yang terletak di Dolok Baringin Bonandolok, Desa Sinarsabungan, Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba.
Toba|Simantab – Proses hibah tanah untuk lokasi pembangunan Tugu Raja Pagi Sinurat atau Tugu Raja Sinurat yang terletak di Desa Sinar Sabungan Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba menuai persoalan. Sejumlah pihak pemberi dan penerima tanah hibah itu dilaporkan ke Polres Toba,
Pelaporan itu diungkapkan pelapor, Muller Sinurat keturunan pemilik tanah, Ompung Gugun Sinurat, di Desa Sinar Sabungan, Minggu (04/05/2025).
Dalam laporan tersebut, diduga telah terjadi tindak pidana penggelapan sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 385 KUHP Subsider 372 sesuai dengan LP Nomor: LP/B/135/IV/2025/SPKT/POLRES TOBA/POLDA SUMATERA UTARA, tanggal 5 April 2025.
Dalam laporannya diuraikan, pada hari Senin tanggal 13 September 2021 sekira pukul 10:00 WIB, terlapor Bistok Sinurat, Jarius Sinurat, Marojahan Sinurat, Matinggi Sinurat, Mulatua Sinurat (Ketua Punguan Sinurat), Saifuddin Horas P Sinurat, T Ronaldo D Sinurat, melakukan penggelapan tanah hak milik pelapor.
Dugaannya, para terlapor menjual tanah hak milik pelapor yang terletak di Dolok Baringin Bonandolok, Desa Sinarsabungan, Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba.
Modus para terlapor, memberikan hibah kepada Mulatua Sinurat selaku penerima hibah, sebagaimana terdapat dalam berita acara serah terima lahan/tanah tertanggal 11 September 2021.
Para terlapor disebutkan tidak pernah memiliki tanah tersebut, bahkan tidak pernah menguasai atau mengelola tanah tersebut.
Selain itu, dilaporkan, para terlapor tidak ada haknya atas tanah tersebut karena tidak memiliki bukti surat kepemilikan.
Namun para terlapor dengan sengaja menjual tanah yang bukan miliknya kepada Mulatua Sinurat dengan modus cara hibah.
Terlapor Mulatua Sinurat juga sudah mengetahui sebelumnya, jika tanah tersebut bukan milik para penjual. Namun terlapor Mulatua Sinurat tetap membelinya karena harga yang sangat murah dan jauh di bawah harga pasaran.
Atas penjualan tanah milik pelapor tersebut, para terlapor menerima uang hasil kejahatan kurang lebih sebesar Rp30 juta, sehingga atas perbuatan pra terlapor, pelapor merasa keberatan dan mengalami kerugian.
Sebelumnya, Muller Sinurat (pelapor) telah melakukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Balige dengan Nomor Perkara 75 dan saat ini masih proses persidangan.
Perlu diinformasikan, Muller Sinurat telah meminta Pemerintah Kabupaten Toba melalui Satpol PP agar menghentikan pembangunan Tugu Raja Pagi Sinurat atau Tugu Raja Sinurat, karena belum memiliki IMB/PBG dan tanah masih dalam proses perkara.
Awalnya Satpol PP dan Dinas Perijinan Pemkab Toba telah menyurati agar pembangunan tugu dihentikan dan telah 2 kali melakukan pemeriksaan lapangan, namun tiba-tiba secara serentak dan sepihak suratnya dicabut tanpa alasan yang jelas.