KORAN SIMANTAB
13 Oktober 2025 | 18:17 WIB
No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KESEHATAN
  • KULINER
Beranda Sumut Siantar
Di tengah menurunnya geliat industri manufaktur, sektor UMKM seperti kuliner menjadi penggerak ekonomi baru kota ini.(Simantab/Putra Purba)

Di tengah menurunnya geliat industri manufaktur, sektor UMKM seperti kuliner menjadi penggerak ekonomi baru kota ini.(Simantab/Putra Purba)

Industri Pematangsiantar Meredup, Sektor Jasa Tumbuh Tanpa Menyerap Tenaga Kerja

Mahadi Sitanggang Editor: Mahadi Sitanggang
13 Oktober 2025 | 14:17 WIB
Topik: Siantar
0

Pematangsiantar menghadapi gejala deindustrialisasi. Banyak pabrik tutup, sektor jasa tumbuh tanpa daya serap tenaga kerja. Pengamat menilai kota ini masih bisa bangkit melalui reindustrialisasi kecil berbasis industri lokal.

Pematangsiantar|Simantab – Dulu, suara mesin pabrik dan langkah buruh menjadi bagian dari kehidupan di sudut-sudut Kota Pematangsiantar. Kini, suasana itu nyaris hilang. Kawasan industri yang pernah ramai berubah menjadi gudang, pertokoan, bahkan perumahan. Kota yang dulu dikenal dengan geliat industrinya kini lebih bergantung pada sektor jasa dan perdagangan.

Sejak 1957, Pematangsiantar sempat menjadi kota industri penting di Sumatera Utara. Pabrik kertas, pengalengan nanas, pemintalan benang rami, hingga industri rokok beroperasi di sini. Namun, satu per satu tutup, menyisakan hanya sedikit industri besar yang masih bertahan.

Pengamat ekonomi Darwin Damanik menyebut kondisi ini sebagai tanda deindustrialisasi ringan yang sedang melanda kota tersebut.

“Selama lima tahun terakhir, Pematangsiantar menunjukkan gejala deindustrialisasi. Industri besar dan menengah menurun, sementara industri kecil berjuang untuk bertahan,” ujarnya, Sabtu (11/10/2025).

Darwin menjelaskan, deindustrialisasi di Pematangsiantar merupakan bagian dari pergeseran ekonomi yang dialami banyak kota menengah di Indonesia. Infrastruktur yang belum memadai (mulai dari transportasi, energi, hingga logistik) membuat biaya produksi tinggi dan investasi sulit berkembang.

“Banyak pelaku usaha memilih keluar karena biaya logistik dan pasokan bahan baku tidak efisien,” katanya.

Menurutnya, pergeseran dari industri ke jasa bisa saja wajar, tetapi tanpa kesiapan struktural, hasilnya hanyalah ilusi pertumbuhan. Ekonomi tampak tumbuh, tetapi lapangan kerja produktif justru berkurang.

“Sektor jasa memang mendominasi, namun tanpa penyerapan tenaga kerja formal, pertumbuhannya tidak berkelanjutan,” ujarnya.

Data Badan Pusat Statistik tahun 2024 mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka di Pematangsiantar sekitar 8 persen, dengan sekitar 12 ribu warga menganggur. Meski sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya, angka ini masih di atas rata-rata provinsi.

Darwin menilai, melemahnya sektor industri membuat ekonomi kota semakin informal. Banyak warga kini bekerja tanpa kepastian upah dan jaminan sosial. Ia juga menyoroti lemahnya tata ruang kota, sebab banyak kawasan industri lama berubah fungsi menjadi properti komersial.

“Ini membuat ruang bagi investasi baru semakin sempit,” jelasnya.

Meski begitu, Darwin masih optimis. Ia menilai reindustrialisasi kecil masih mungkin dilakukan dengan strategi tepat, seperti insentif pajak, subsidi lahan, atau dukungan infrastruktur.

Salah satu industri yang masih bertahan adalah PT Sumatra Tobacco Trading Company (STTC). Humas perusahaan, Risabdi, menyebut keberadaan STTC bukan sekadar bisnis, tetapi bagian dari denyut ekonomi lokal.

“Ribuan tenaga kerja lokal menggantungkan hidup di sini. Banyak di antaranya generasi kedua dan ketiga dari pekerja lama,” katanya.

Namun, tantangan industri kini makin berat. Kenaikan biaya bahan baku dan energi serta tingginya cukai membuat operasional semakin sulit.

“Kami berharap pemerintah tidak hanya melihat industri sebagai sumber pajak, tetapi juga sumber penghidupan,” ujarnya.

Risabdi menambahkan, pemerintah perlu memberikan kebijakan konkret, seperti insentif fiskal, perbaikan kawasan industri lama, dan penguatan pendidikan vokasi.

Darwin menutup, pemerintah kota seharusnya mulai mengarahkan kebijakan menuju reindustrialisasi kecil berbasis keterampilan dan teknologi.

“Pematangsiantar tidak harus kembali menjadi kota pabrik besar. Cukup dengan mengembangkan industri kecil modern berbasis tenaga kerja lokal, pengangguran bisa ditekan,” ujarnya.

Kini, kota ini berada di persimpangan antara masa lalu industri dan masa depan ekonomi jasa. Masa depan Pematangsiantar akan ditentukan oleh kemauan pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk beradaptasi menghadapi perubahan.(Putra Purba)

Tags: DeindustrialisasiINDUSTRILapangan KerjapematangsiantarPengangguranSektor Jasa
ShareTweetSendShareSendSharePinScanShare

Berita Terkait

L Siregar (45), penenun ulos di Jalan Aries 1, Bah Kapul, masih setia menenun secara mandiri di teras rumahnya.(Simantab/Putra Purba)
Siantar

Kampung Tenun Ulos Bah Kapul Sepi, Program Pemberdayaan di Pematangsiantar Mandek

Editor: Mahadi Sitanggang
13 Oktober 2025 | 14:39 WIB

Dua tahun setelah diresmikan, Kampung Tenun Ulos Bah Kapul di Pematangsiantar kini sepi. Program pemberdayaan yang dijanjikan pemerintah tak berjalan,...

Read more
Trotoar di depan eks Studio 21, Jalan Sudirman yang akan dibangun menjadi taman oleh pemilik usaha.(Simantab/Ronal Sibuea)
Siantar

Menambah Objek Bangunan di Atas Trotoar Jalan Sudirman Pematangsiantar Tuai Sorotan

Editor: Mahadi Sitanggang
10 Oktober 2025 | 17:45 WIB

Pedagang kecil di Jalan Sudirman Pematangsiantar kehilangan lapak akibat proyek taman di atas trotoar depan eks gedung Studio 21. Pemerintah...

Read more
Rumah Nurlela Purba warga di kawasan Gurilla, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar, yang masih berdiri di atas lahan garapan. Sebanyak 30 kepala keluarga (KK), hingga kini masih bertahan di lahan tersebut karena keterbatasan ekonomi dan belum memiliki tempat tinggal tetap.(Simantab/Putra Purba)
Siantar

Tinggal di Tanah Negara, Terlupa oleh Negara: Kisah Nurlela yang Tak Pernah Masuk Data Bantuan

Editor: Mahadi Sitanggang
9 Oktober 2025 | 21:05 WIB

Di tengah kemajuan Kota Pematangsiantar, Nurlela Purba hidup di lahan garapan tanpa pernah mendapat bantuan sosial. Kisahnya menjadi cermin warga...

Read more
Spanduk “Mosi Tidak Percaya” terpajang di MAN Pematangsiantar, menuntut Kepala Madrasah dan Ketua Komite untuk terbuka dalam penggunaan Dana BOS dan Dana Komite.(Simantab/ist)
Siantar

Suara dari Gerbang Madrasah: Ketika Seorang Guru Menolak Diam demi Kejujuran

Editor: Mahadi Sitanggang
9 Oktober 2025 | 20:49 WIB

Konflik di MAN Pematangsiantar mencuat setelah guru sekaligus orangtua menuntut transparansi dana komite. Suara kejujuran menggema di tengah tuntutan akuntabilitas...

Read more

Berita Terbaru

Siantar

Kampung Tenun Ulos Bah Kapul Sepi, Program Pemberdayaan di Pematangsiantar Mandek

13 Oktober 2025 | 14:39 WIB
Siantar

Industri Pematangsiantar Meredup, Sektor Jasa Tumbuh Tanpa Menyerap Tenaga Kerja

13 Oktober 2025 | 14:17 WIB
Nasional

Atap Terbang, Hati Terguncang: Kisah Warga Tanjung Pinggir Diterpa Angin Kencang

10 Oktober 2025 | 22:28 WIB
Nasional

Pemkab Simalungun Siap Bersinergi dengan Pemprov Sumut Perluas Perlindungan Pekerja Rentan

10 Oktober 2025 | 21:39 WIB
Siantar

Menambah Objek Bangunan di Atas Trotoar Jalan Sudirman Pematangsiantar Tuai Sorotan

10 Oktober 2025 | 17:45 WIB
Simalungun

Pemkab Simalungun Siapkan Penanganan Drainase di Dolok Batunanggar

10 Oktober 2025 | 17:02 WIB
Simalungun

Simalungun Perkuat Pengawasan dan Digitalisasi untuk Genjot Pendapatan Daerah

9 Oktober 2025 | 21:36 WIB
Simalungun

Ramadhan Fitra: Putra Simalungun Menuju PON Beladiri 2025 Kudus

9 Oktober 2025 | 21:25 WIB
Siantar

Tinggal di Tanah Negara, Terlupa oleh Negara: Kisah Nurlela yang Tak Pernah Masuk Data Bantuan

9 Oktober 2025 | 21:05 WIB
Siantar

Suara dari Gerbang Madrasah: Ketika Seorang Guru Menolak Diam demi Kejujuran

9 Oktober 2025 | 20:49 WIB
Siantar

Dana Rp200 Triliun dan Harapan UMKM Siantar: Modal Murah atau Sekadar Wacana?

9 Oktober 2025 | 11:56 WIB
Siantar

Pembongkaran Eks Gedung IV Pasar Horas: Langkah Efisien Pemko Pematangsiantar Menata Ulang Kawasan Perdagangan

8 Oktober 2025 | 19:00 WIB

  • Kuki
  • Etika Perilaku
  • Hubungi Kami:
  • Karir
  • Layanan
  • Pedoman Siber
  • Peraturan Pers
  • Privasi
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba berita

  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
    No Result
    View All Result
    • Home
    • Live TV
    • Headline
    • Nasional
      • Budaya
      • Ekonomi
      • Hukum
      • Kesehatan
      • Kriminal
      • Pendidikan
      • Politik
      • Sejarah
      • Teknologi
    • Sumut
      • Asahan Batu Bara
      • Binjai – Langkat
      • Dairi
      • Danau Toba
      • Deli Serdang
      • Karo
      • Labuhan Batu Raya
      • Medan
      • Siantar
      • Simalungun
      • Tabagsel
    • Wisata
    • Dunia
    • Sehat
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Adventorial
    • Login

    © 2025
    PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
    (PT. SIMANTAB INDONESIA) .
    Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
    ☏ -
    📧 [email protected]

    rotasi barak berita hari ini danau toba berita