KORAN SIMANTAB
12 Agustus 2025 | 15:08 WIB
No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KESEHATAN
  • KULINER
Beranda Headline

Kisruh Buku Kamus Sejarah Indonesia Menjadi Panggung Politik 

Silverius Bangun Editor: Silverius Bangun
22 April 2021 | 14:05 WIB
Topik: Headline, Opini
0

Oleh: Ichwan Azhari 

Menurut saya berbagai kritikan atas beredarnya buku Kamus Sejarah Indonesia wajar karena buku ini memiliki dua kelemahan, pertama teknis, kedua substansi. 

Penggunaan kata “Kamus” untuk” Sejarah Indonesia” sudah memperlihatkan ini buku sejarah yang relatif bersifat dangkal dari segi penguraian, tapi luas dari segi entri yang harus dimasukkan. 

Bahkan “Kamus” lebih dangkal dan singkat dibanding “Ensiklopedia Sejarah”. Kamus harus menjangkau sangat banyak tokoh, organisasi atau tema-tema lain yang dibahas.

Oleh karena itu jika ada beberapa tokoh yang dianggap penting tidak masuk maka ini merupakan kelemahan penggunaan kata “Kamus” dalam sejarah Indonesia. 

Itu jadinya bukan kamus, tidak bisa menggunakan istilah kamus jika tidak berorientasi ke arah kelengkapan dan keluasannya. 

Karena sifatnya yang mengejar kuantitatif tokoh, peristiwa, organisasi dan kelembagaan lain termasuk pers, maka kamus bukan kamus kalau dia hanya menguraikan yang dari segi jumlah sangat terbatas. Tidak aneh jika kemudian kamus menjadi tebal, atau menjadi beberapa jilid. 

Dari segi teknis, buku produk 2017 yang mungkin bersifat buku proyek dengan anggaran terbatas, harusnya masih bersifat draf yang harusnya diseminarkan, dikritik baik internal maupun eksternal, barulah bisa diterbitkan. Kelemahan teknis itu sebenarnya bisa diperbaiki lebih dulu, dan itu tidak lantas dituduh sebagai kesengajaan.

Misalnya saya lihat ada organisasi Muhammadiyah dan NU, tapi Al Washliyah organisasi tua terbesar ke tiga di Indonesia yang berbasis di Sumatera Utara, tidak masuk. 

Kasus hilangnya nama KH Hasyim Asyari saya kira tidak nampak kesengajaan, karena namanya ada saat membahas organisasi NU di halaman 158 buku Kamus Sejarah Indonesia ini. Juga di-cover foto ulama ini ada ditampilkan. Jadi ini masuk dimasalah teknis. 

Mengingat pihak Kemendikbud sudah menyadari keteledoran ini, menarik buku dan akan menerbitkan edisi revisi, saya kira masalah teknis ini sudah bisa diselesaikan. Tidak perlu menjadi bola liar ke sana sini.

BACA JUGA

Kamus Sejarah Tiadakan Tokoh NU? Nadiem Makarim Ungkap Faktanya

Peringatan Hari Kartini Itu Ciptaan Belanda

Kedua hal substansi, menggunakan kata “Kamus Sejarah Indonesia” pada periode pembentukan bangsa, tentu ini tema yang luas dan sensitif. Terutama di saat seperti sekarang, di mana sejarah bisa dijadikan panggung politik untuk menyerang pihak lain. 

ADVERTISEMENT

Jadi faktor-faktor keseimbangan dinamika politik yang merepresentasikan tokoh-tokoh sejarah yang akan diangkat, perlu dipertimbangkan. 

Juga dari segi kewilayahan, luasnya Indonesia tidak bisa direduksi hanya dominan di Jawa dan mengabaikan peristiwa, tokoh di tempat lain. Ada pulau-pulau lain yang memiliki dinamika, tokoh, organisasi dan pergerakan yang khas dan berkontribusi pada pembentukan bangsa.

Misalnya saya lihat ada organisasi Muhammadiyah dan NU, tapi Al Washliyah organisasi tua terbesar ke tiga di Indonesia yang berbasis di Sumatera Utara, tidak masuk. 

Juga ada organisasi ataupun tokoh dari kalangan di luar Islam yang berkontribusi pada proses pembentukan bangsa yang belum masuk dalam buku ini. 

Misalnya peran HKB (Hatopan Kristen Batak) dengan tokoh pentingnya seperti Tuan MH Manullang yang dijuluki Lance Castle sebagai Bung Karno kecil tidak ada masuk.

Peristiwa Perang 10 November masuk tapi peristiwa pernah Medan Area tidak masuk. Juga di bidang pers dimasukkan koran Medan Priyayi di Jawa, sementara koran yang menuntut kemerdekaan seperti koran Benih Merdeka Medan (1916) tidak masuk.

Oleh karenanya kita tunggu seperti apa koreksi yang akan dilakukan Kemendikbud atas buku Kamus Sejarah Indonesia yang kontroversial ini. 

Apakah koreksi akan menghasilkan kontroversi baru atau mampu menampung berbagai dinamika dan keragaman sejarah Indonesia di wilayah yang begitu luas dan majemuk.

Mengingat Dirjen Kebudayaan saat ini adalah seorang doktor sejarah yang faham benar dinamika sejarah bangsa, maka koreksi yang akan dilakukan atas buku ini sangat ditunggu khalayak dan saya yakini akan dapat meredakan gejolak kesejarahan sekarang ini.**

Ichwan Azhari adalah sejarahwan, dosen, dan kepala Pusat Studi Humaniora LPPM Universitas Negeri Medan.

Tags: IndonesiaKamusPolitikSejarah
ShareTweetSendShareSendSharePinScanShare
ADVERTISEMENT

Berita Terkait

Ridwan Kamil-Lisa Mariana Jalani Tes DNA.(simantab/ai)
Headline

Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Jalani Tes DNA, Hasilnya Diumumkan dalam 5-10 Hari

Editor: Mahadi Sitanggang
8 Agustus 2025 | 16:07 WIB

Pengambilan sampel dilakukan pada Kamis (7/8), disaksikan oleh perwakilan dari kedua pihak. Sebelum proses dimulai, semua pihak menandatangani surat persetujuan...

Read more
Jaksa Mahkamah Kriminal Internasional, Karim Khan.(simantab/ist)
Headline

Jaksa Penuntut Benjamin Netanyahu  Ditangkap Terjerat Kasus Pelecehan Seksual

Editor: Mahadi Sitanggang
17 Mei 2025 | 12:28 WIB

Insiden ini sedang diselidiki sebagai bagian dari dugaan pola sentuhan tidak pantas, pelecehan dan hubungan seksual paksa yang dilakukan oleh...

Read more
Robert Francis Prevost “Paus Leo XIV”.(simantab/ist)
Headline

Robert Francis Prevost Asal Amerika Terpilih Jadi Paus Baru

Editor: Mahadi Sitanggang
9 Mei 2025 | 08:23 WIB

Paus pengganti Paus Fransiskus itu terpilih pada hari kedua penyelenggaraan konklaf kepausan yang diikuti oleh 133 kardinal elektor. Roma|Simantab –...

Read more
Tampilan website asndigital.bkn.go.id(simantab/asndigital.bkn.go.id)
Headline

Fungsi Fitur MFA Untuk ASN Digital

Editor: Mahadi Sitanggang
11 April 2025 | 08:22 WIB

Semua layanan ASN kini bisa diakses melalui asndigital.bkn.go.id per Minggu 23 Maret 2025, jadi diperlukan fitur MFA. Jakarta|Simantab - Untuk...

Read more

Berita Terbaru

Siantar

Tantangan Awal Sekolah Rakyat di Pematangsiantar: Lahan Siap, Guru dan Renovasi Menunggu Kepastian Pusat

12 Agustus 2025 | 15:00 WIB
Simalungun

Kopdes Merah Putih di Simalungun: Harapan Besar, Jalan yang Masih Panjang

11 Agustus 2025 | 17:10 WIB
Nasional

Lewati AHY, Gibran Picu Isu Persaingan di Puncak Kekuasaan

11 Agustus 2025 | 16:55 WIB
Siantar

Kontroversi Bendera Bajak Laut One Piece di Tengah Semangat Kemerdekaan di Pematangsiantar

11 Agustus 2025 | 14:52 WIB
Nasional

Bupati Kolaka Timur Abdul Azis Ditangkap KPK Usai Hadiri Rakernas NasDem

8 Agustus 2025 | 18:33 WIB
Nasional

Bupati Pati Janji Kembalikan Lebihan Pembayaran PBB Setelah Kenaikan 250 Persen Dibatalkan

8 Agustus 2025 | 17:21 WIB
Headline

Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Jalani Tes DNA, Hasilnya Diumumkan dalam 5-10 Hari

8 Agustus 2025 | 16:07 WIB
Teknologi

OpenAI Rilis GPT-5, ChatGPT Ini Diklaim Lebih Cerdas dan Responsif

8 Agustus 2025 | 15:08 WIB
Simalungun

Kembali ke Lima Hari Sekolah: Jalan Panjang Pendidikan Simalungun Menuju Perubahan

8 Agustus 2025 | 14:40 WIB
Nasional

Prada Lucky, Anak Anggota TNI di Rote, Tewas Tragis di Nagekeo

8 Agustus 2025 | 09:27 WIB
Simalungun

Bupati Simalungun Mediasi Kasus Guru dan Siswa SMP Negeri 2 Tapian Dolok

8 Agustus 2025 | 09:10 WIB
Simalungun

Pimpin Rakor Optimalisasi Dana Desa, Bupati Simalungun: Penurunan Angka Stunting Harus Dioptimalkan

8 Agustus 2025 | 08:37 WIB

  • Kuki
  • Etika Perilaku
  • Hubungi Kami:
  • Karir
  • Layanan
  • Pedoman Siber
  • Peraturan Pers
  • Privasi
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba

echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
';