Hukum  

KPK Tahan 10 Anggota DPRD Muara Enim

Simantab, Online – Komisi Pemberantasan Korupsi hari ini, 01 Oktober 2021 melakukan konfrensi pers penetapan tersangka kasus korupsi di Kabupaten Muara Enim Propinsi Sumatera Selatan. Anggota DPRD tersebut diduga menerima suap atau janji terkait pengadaan barang dan jasa di dinas PUPR serta menerima suap untuk pengesahan APBD Muara Enim tahun 2019.

Sepuluh anggota DPRD yang ditetapkan sebagai tersangka merupakan pengembangan dan berdasarkan fakta persidangan enam orang pejabat pemerintah kabupaten Muara Enim yang sudah selesai menjalani sidang dan vonisnya dinyatakan berkekuatan hukum tetap.

Pada kloter pertama terdiri dari Bupati Muara Enim, Ketua DPRD Muara Enim, Kepala Dinas PUPR Muara Enim, Kabid PUPR Muara Enim dan pihak swasta sebagai pemberi suap yaitu Robi Okta Fahlefi.

Sedangkan Wakil Bupati Muara Enim Juarsah sedang menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Palembang.

“Setelah dilakukan pengumpulan informasi dan data yang kemudian ditemukan adanya bukti permulaan yang cukup dan adanya berbagai fakta hukum selama proses persidangan dalam perkara awal dengan terdakwa Ahmad Yani dan kawan-kawan, KPK melakukan penyelidikan dan meningkatkan status perkara ini ke tahap penyidikan pada bulan September 2021, dengan mengumumkan tersangka,” kata Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata kepada awak media di kantornya, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 30 September 2021.

Alexander Marwata juga menyatakan bahwa untuk kepentingan penyidikan maka penyidik KPK melakukan upaya paksa penahanan kepada tersangka untuk masa penahanan 20 hari kedepan.

Untuk tersangka Indra Gani (IG), Ari Yoca Setiadi (AYS), Mardiansyah (MD), dan Muhardi (MH) akan ditahan di Rutan KPK Kavling C1. Lalu untuk tersangka, Ishak Joharsah (IJ), Ahmad Reo Kusuma (ARK), Marsito (MS) dan Fitrianzah (FR) bakal ditahan di Rutan KPK pada Gedung Merah Putih.

Sedangkan untuk tersangka Subahan (SB), dan Priardi (PR) bakal ditahan di Rutan KPK pada Pomdam Jaya Guntur. “Untuk antisipasi penyebaran virus Covid-19 di lingkungan Rutan KPK para Tersangka akan dilakukan isolasi mandiri pada Rutan masing-masing,” jelasnya.

Alexander juga menyatakan bahwa para tersangka menerima suap dari pihak swasta dan menggunakannya untuk kepentingan pencalonan pada pemilihan legislatif tahun 2019.

Iklan RS Efarina