Siantar – Sederet nama muncul ke permukaan untuk maju dalam pemilihan Wakil Wali Kota Pematangsiantar 2020-2021. Mereka kini tengah berjuang mendapatkan rekomendasi dari partai politik sebelum kemudian berlaga di forum DPRD.
Salah satu nama yang mencuat adalah Mangasi Tua Purba. Pria kelahiran Pematangsiantar, 20 Maret 1976 tersebut mendaftar ke PDIP Pematangsiantar, di mana dia sendiri saat ini merupakan pengurus, yakni wakil ketua dewan pimpinan cabang.
Mangasi, sebelumnya dikenal sebagai komisioner KPU Pematangsiantar, yakni periode sebagai anggota pada 2008-2013 dan ketua pada 2013-2018.
Tak hanya berpengalaman di bidang kepemiluan, sebelumnya Mangasi juga dikenal dalam organisasi kemahasiswaan termasuk aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Mangasi pernah menjadi pengurus Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Unika St Thomas, Medan pada 1997-1999. Menduduki jabatan Sekretaris DPC GMNI Kota Medan periode 1999-2001, Wakil Ketua Korda GMNI Sumut tahun 2001-2003, Presidium GMNI tahun 2003-2005.
Dia juga pernah menjadi Pelaksana Sekretaris PBHI Sumatera Utara tahun 2006, dan kini selain Wakil Ketua DPC PDIP Pematangsiantar juga tercatat sebagai anggota Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) hingga saat ini.
Suami dari Elisa Eva Saulina Nadapdap dan ayah dari Agrilya Saitio Maesa Ayu Purba, mengecap pendidikan SD di RK Budi Mulia 2 Pematangsiantar, SMP RK Bintang Timur Pematangsiantar, SMA Negeri 1 Pematangsiantar, dan menempuh perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Katolik St Thomas Sumatera Utara, Medan.
Seturut dengan aktivitas organisasi yang dijalaninya, baik semasa masih mahasiswa dan selepas dari sana, Mangasi terjun dalam kegiatan sosial dan advokasi.
Dia sempat menjadi Staf Yayasan Handal Mahardika Medan tahun 1998, Tim Survey Desa-Desa Tertinggal Kabupaten Karo, Bappeda Sumatera Utara tahun 2002, koordinator program “Monitoring Pemenuhan Hak Sipol dan Ekosob Pasca MOU Helsinki, PBHI Sumut bekerjasama dengan PBHI Nasional, Aceh tahun 2007.
Mulai terjun dalam kepemiluan diawali sebagai anggota Panitia Pengawas Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Panwaslih) Kota Pematangsiantar tahun 2008, hingga menjabat sebagai anggota dan Ketua KPU Kota Pematangsiantar.
Selepas dari kepemiluan, Mangasi selain menjadi politisi PDIP juga menjadi seorang advokat di LBH Zaitun GKPS.
BACA JUGA
Dara Nasution: Miris Lihat Terorisme Menjangkiti Anak-anak Muda
Digadang-gadang Jadi Wakil Wali Kota Siantar, Ini Profil Sondi Silalahi
Sosok yang satu ini, juga terbilang aktif dalam forum-forum diskusi dan seminar, baik sebagai peserta pun pembicara.
Sebut misal sebagai narasumber pada Kursus Dasar Kepemimpinan, Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Kota Medan tahun 2002, Fasilitator Pelatihan Petani Dusun Tanjung Bunga, Kabupaten Asahan, PBHI Sumatera Utara tahun 2003, Steering Committee “Gerakan Awasi Pemilu”, Presidium GMNI, Jakarta tahun 2004.
Narasumber pada Seminar dan Diskusi Publik Menuju Pilpres 2014: “Pendidikan Politik Cerdas dan Masa Depan Bangsa”, Program Pasca Sarjana Universitas HKBP Nommensen, Pematangsiantar tahun 2014, narasumber pada Diskusi Interaktif: Tentang Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula di Pematangsiantar tahun 2014.
Setelah terjun ke dunia politik, Mangasi juga aktif sebagai anggota Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di DPC PDIP Pematangsiantar tahun 2019, Ketua Panitia Konsolidasi Kader PDIP Kota Pematangsiantar tahun 2019, dan Ketua Panitia Perayaan HUT PDIP ke-48 di Pematangsiantar tahun 2021 dan terakhir sebagai Ketua Panitia Rakercab ke-2 PDIP Pematangsiantar tahun 2021.
Salah seorang yang mengenal sosok Mangasi, Sabar Simanungkalit mengatakan, Mangasi pantas menjadi seorang wakil wali kota.
Dia menyebut, Mangasi memiliki pengalaman memimpin organisasi dan banyak dinamika telah dia hadapi.
“Konsep berpikirnya sistematis dan mudah dipahami. Mangasi orang yang setia pada setiap ide bersama. Dari sudut integritas, teruji saat dia memimpin KPU Siantar,” katanya.()