KORAN SIMANTAB
25 Agustus 2025 | 05:06 WIB
No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KESEHATAN
  • KULINER
Beranda Sumut Simalungun
Petani di Nagori Dolok Marlawan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, saat berburu tikus.(simantab/ist)

Petani di Nagori Dolok Marlawan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, saat berburu tikus.(simantab/ist)

Mengatasi Serangan Hama Tikus, Maksimalkah Pengadaan Burung Hantu?

Mahadi Sitanggang Editor: Mahadi Sitanggang
9 April 2025 | 11:57 WIB
Topik: Simalungun
0

Serangan hama tikus terhadap tanaman padi, ternyata tidak sebatas menimbulkan lubang-lubang kecil di batang padi, tapi juga menyebabkan penurunan hasil panen dan kontaminasi kualitas

Simalungun|Simantab – Serangan hama tikus  yang sangat masif di Simalungun semakin menjadi momok bagi petani. Serangan tikus terjadi secara sporadis, dengan intensitas tertinggi, terutama pada fase generatif tanaman padi — saat tanaman mulai berbunga hingga berbuah.

Dampak serangan hama tikus itu, menurut  Pengamat pertanian Sumatera Utara, Roeskani Sinaga,  bukan hanya disebabkan menurunnya populasi predator alami seperti ular sawah.

“Faktor utama yang memicu ledakan populasi tikus justru karena praktik tanam yang tidak serentak,” jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (08/04/2025).

Ia menjelaskan, penanaman yang tidak serentak membuka peluang ketersediaan pangan dan habitat yang berkelanjutan bagi tikus.

Serangan hama tikus terhadap tanaman padi, ternyata tidak sebatas menimbulkan lubang-lubang kecil di batang padi, tapi juga menyebabkan penurunan hasil panen dan kontaminasi kualitas beras akibat kotoran.

ADVERTISEMENT

“Dampaknya signifikan terhadap ekonomi petani. Pendapatan mereka menurun drastis, bahkan bisa menyebabkan kerugian yang besar. Ujung-ujungnya, banyak petani yang kesulitan menanam kembali karena kekurangan modal,” ujar Roeskani.

Sebagai upaya pengendalian hama tikus itu, Dinas Pertanian Simalungun merancang program pengadaan burung hantu secara massal di wilayah-wilayah terdampak parah. Burung hantu, yang dikenal sebagai predator alami tikus, diharapkan mampu menekan populasi hama secara alami.

Namun, Roeskani mengingatkan, solusi ini tidak bisa berdiri sendiri sebab pemanfaatan burung hantu belum sepenuhnya efektif di banyak tempat.

“Pengadaan burung hantu harus disertai langkah lain seperti penanaman serentak, pembersihan saluran irigasi dan jerami sisa panen, serta pemasangan perangkap,” ujarnya.

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Simalungun ini menyampaikan, selain biaya yang besar untuk penyediaan sarang burung hantu, program itu juga menghadapi tantangan dalam hal edukasi.

“Petani harus memahami ekosistem, cara kerja burung hantu sebagai predator, dan bagaimana merawat serta menjaga habitatnya,” kata Roeskani.

Sebagai langkah jangka panjang, Roeskani menyarankan pendekatan terpadu.

Mengombinasikan berbagai metode pengendalian, mulai dari sanitasi habitat, gropyokan (perburuan tikus bersama), pengemposan (pengasapan sarang), hingga penggunaan umpan beracun yang terkontrol. Yang tak kalah penting, seluruh petani harus bergerak bersama.

Di tengah segala tantangan itu, semangat kolaborasi dan pendekatan ramah lingkungan memberi harapan baru bagi petani Simalungun.

“Tikus boleh gesit, tapi ketekunan dan kerja sama manusia masih lebih tangguh. Dengan melakukan evaluasi dan penelitian tentang tikus dan beberapa teknik pengendalian dapat mewujudkan suksesnya pengendalian tikus secara terpadu,” ujarnya.

Begitupun, Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten  (Pemkab) Simalungun tetap berupaya membantu petani membuat program baru berupa pengadaan kandang dan burung hantu secara masal di daerah yang mengalami kondisi parah di areal sawah untuk mengatasi serangan hama tikus.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Penyuluhan pada Dinas Pertanian Simalungun, Zefri Zein.

Dia mencontohkan keberhasilan daerah-daerah di Pulau Jawa mengembangkan burung hantu jenis Tyto Alba bisa diterapkan Kabupaten Simalungun untuk mengendalikan serangan hama tikus.

“Serangan hama tikus sangat berdampak pada terjadinya gagal panen yang akhirnya merugikan para petani. Keberadaan rumah burung hantu diperlukan di tengah areal sawah sebagai salah satu upaya mencegah serangan hama tikus,” ungkapnya saat dikonfirmasi.

Hanya saja, lanjut Zefri, sekecil apapun luas lahan yang terserang hama, apabila dibiarkan tentu saja bisa semakin meluas, yang pada akhirnya bisa mengganggu produktivitas di daerah lumbung padi.

Dampak buruknya, bisa mengancam capaian target produksi padi di Kabupaten Simalungun.

“Saat terjadi serangan hama terhadap areal sawah, bukan berapa luas lahannya yang menjadi fokus perhatian. Sebab serangan hama, seberapapun luas lahan yang terserang, itu merugikan petani dan bisa mengganggu produktivitas padi di daerah. Kemudian jika ditarik ke garis yang lebih besar, kondisi tersebut dapat mengganggu ketahanan pangan dan cadangan beras nasional,” tuturnya.

Perlu diketahui, Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto berjanji akan memberikan 1.000 ekor burung hantu untuk membantu petani mengusir hama tikus. Janji ini disampaikan Prabowo usai dicurhati para petani Majalengka, Jawa Barat, soal maraknya hama tikus yang menyerang persawahan.(putra purba)

Tags: Burung HantuHama TikusPadiSimalungun
ShareTweetSendShareSendSharePinScanShare
ADVERTISEMENT

Berita Terkait

Gapura memasuki Kota Serbelawan.(Simantab/Putra Purba)
Simalungun

Menelusuri Serbelawan, dari Stasiun Tua hingga Ikrar Perlawanan

Editor: Mahadi Sitanggang
23 Agustus 2025 | 14:21 WIB

Selain itu, Serbelawan juga dikenal sebagai basis penyebaran syiar Islam terbesar di Kabupaten Simalungun. Kota ini melahirkan generasi penerus dakwah...

Read more
Salah satu ruas jalan Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun yang sudah lama tidak tersentuh pembangunan dan perbaikan.(Simantab/Putra Purba)
Simalungun

Pemkab Simalungun Usulkan Rp120 Miliar ke Kementerian PUPR

Editor: Mahadi Sitanggang
22 Agustus 2025 | 14:58 WIB

Kepala Dinas PUPR Simalungun, Hotbinson Damanik, menyebutkan bila disetujui, dana itu akan difokuskan ke empat kecamatan yang menjadi lumbung pangan,...

Read more
Rencana optimalisasi kebun teh Bah Butong, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun milik PTPN IV menjadi perkebunan kelapa sawit masih memicu perdebatan sengit di masyarakat.(Simantab/Putra Purba)
Simalungun

Konversi Kebun Teh Sidamanik ke Sawit Tuai Protes, DPRD Simalungun Siap Bentuk Pansus

Editor: Mahadi Sitanggang
21 Agustus 2025 | 14:41 WIB

Ketua Komisi I DPRD Simalungun, Perikson Purba, mengatakan pihaknya akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) guna menelusuri persoalan ini. Simalungun|Simantab –...

Read more
Ketua TP PKK Kabupaten Simalungun, Darmawati Anton Achmad Saragih, panen sayur sawi.(simantab/ist)
Simalungun

Ketua PKK Simalungun Bagikan Panen Sawi ke Warga Sekitar

Editor: Mahadi Sitanggang
20 Agustus 2025 | 19:20 WIB

Ketua TP PKK Kabupaten Simalungun, Darmawati Anton Achmad Saragih mengajak para ibu rumah tangga untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam...

Read more

Berita Terbaru

Simalungun

Menelusuri Serbelawan, dari Stasiun Tua hingga Ikrar Perlawanan

23 Agustus 2025 | 14:21 WIB
Siantar

Pematangsiantar Siapkan Jurus Hadapi Pemangkasan Dana Transfer 2026

23 Agustus 2025 | 13:40 WIB
Nasional

Wamenaker Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK, Keluar Pakai Rompi Oranye

23 Agustus 2025 | 13:15 WIB
Siantar

Banjir dan Jalan Rusak di Viyata Yudha: Warga Gelisah, Proyek Perbaikan Tertunda

22 Agustus 2025 | 19:13 WIB
Simalungun

Pemkab Simalungun Usulkan Rp120 Miliar ke Kementerian PUPR

22 Agustus 2025 | 14:58 WIB
Nasional

KPK Kejar Jejak Uang Rp 222 M di BJB, Lisa Mariana Turut Diperiksa

22 Agustus 2025 | 13:39 WIB
Simalungun

Konversi Kebun Teh Sidamanik ke Sawit Tuai Protes, DPRD Simalungun Siap Bentuk Pansus

21 Agustus 2025 | 14:41 WIB
Nasional

Setelah Tes DNA Tidak Cocok, Nama Doris Setiawan Muncul Ayah Anak Lisa Mariana

21 Agustus 2025 | 12:24 WIB
Nasional

KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, Publik Menanti Kasus Apa yang Menjeratnya

21 Agustus 2025 | 11:53 WIB
Siantar

Gugur di Praperadilan, Eks Kadis Perhubungan Siantar Hadapi Babak Baru di Tipikor Medan

21 Agustus 2025 | 11:21 WIB
Nasional

Panglima TNI Rotasi 414 Perwira Tinggi, AD Jadi yang Terbanyak

20 Agustus 2025 | 19:30 WIB
Simalungun

Ketua PKK Simalungun Bagikan Panen Sawi ke Warga Sekitar

20 Agustus 2025 | 19:20 WIB

  • Kuki
  • Etika Perilaku
  • Hubungi Kami:
  • Karir
  • Layanan
  • Pedoman Siber
  • Peraturan Pers
  • Privasi
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba

slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor