TACB ini merupakan langkah penting dalam upaya pelestarian dan pengelolaan cagar budaya di kota tersebut.
Pematangsiantar|Simantab – Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar akhirnya memiliki Tim Ahli Cagar Budaya (TACB). Pembentukan tim ini merupakan langkah penting dalam upaya pelestarian dan pengelolaan cagar budaya di kota tersebut.
Lima orang Tim Ahli Cagar Budaya Kota Pematangsiantar, menerima SK Walikota Pematangsiantar, Jumat (14/02/2025), di Lantai 2 Kantor Wali Kota Pematangsiantar.
TACB Pematangsiantar diketuai Kusma Erizal Ginting, Sekretaris Corry Purba serta anggota; Defri Elias Simatupang, Jalatua Habungaran Hasugian, dan Kawan Jatinggi Purba.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar, Simon Tarigan menjelaskan, pembentukan TACB ini merupakan amanat dari Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya.
Ia menuturkan, pada tahun 2024 Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar memfasilitasi dan memberangkatkan calon TACB untuk mengikuti sertifikasi mandiri ke Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P-2 Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta.
“Alhamdulillah, semua dinyatakan kompeten (lulus) untuk kemudian ditetapkan menjadi Tim ACB Kota Pematangsiantar,” jelas Simon Tarigan saat dikonfirmasi, Sabtu (15/2/2025).
Untuk mendukung kinerja TACB, Pemko Pematangsiantar telah menyediakan kantor khusus di Dinas Pendidikan yang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai.
“Bahwa saat ini, kantor maupun ruangan khusus untuk Tim ACB telah kami sediakan di Kantor Dinas Pendidikan lengkap dengan meja dan kursi kerjanya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Aset pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemko Pematangsiantar, Alwi Adrian Lumbangaol menambahkan, saat ini TACB akan segera melakukan identifikasi cagar budaya yang ada di kota Pematangsiantar.
Berdasarkan data sementara, terdapat 55 objek yang diduga cagar budaya yang perlu dikaji lebih lanjut.
“Pada tahun 2023, Pemko Pematangsiantar mengundang tim ahli cagar budaya yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Simalungun untuk menetapkan lima cagar budaya, yaitu Kantor Wali Kota Pematangsiantar, Arca Menunggang Gajah, Museum Simalungun, Arca Bidak Catur Raja Nagur, dan Arca Pangulubalang Parorot,” tuturnya.
Alwi juga menjelaskan, pembentukan TACB ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Menurut undang-undang tersebut, pemberian status cagar budaya terhadap suatu objek dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota berdasarkan rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya.
“Hasil pendaftaran diserahkan kepada Tim Ahli Cagar Budaya untuk dikaji kelayakannya sebagai Cagar Budaya atau bukan Cagar Budaya. Pengkajian tersebut bertujuan untuk melakukan identifikasi dan klasifikasi terhadap benda, bangunan, struktur, lokasi, dan satuan ruang geografis yang diusulkan untuk ditetapkan sebagai Cagar Budaya,” ujar Alwi.(putra purba)