SBI merupakan gerakan moral yang tidak berafiliasi dengan kepentingan politik dant SBI hadir untuk turut mengawal pemerintahan Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih
Simalungun|Simantab – Dalam momentum Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, organisasi Semangat Baru Indonesia (SBI) menggelar kegiatan ibadah kurban sekaligus konsolidasi internal sebagai gerakan moral yang independen dan nonpolitis. Acara berlangsung di kediaman Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) SBI, Puji Rahmad Harahap, di Huta VII Nagori Marihat Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Minggu (08/06/2025).
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Lurah Perdagangan I, M Azril Nasution, dan doa bersama yang dipimpin Fadilah Zain Harahap.
Dalam sambutannya, Puji Rahmad Harahap mengatakan, SBI merupakan gerakan moral yang tidak berafiliasi dengan kepentingan politik. Ia menyebut SBI hadir untuk turut mengawal pemerintahan Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih, serta berkontribusi menjawab persoalan sosial masyarakat yang semakin kompleks.
“Semangat Baru Indonesia adalah gerakan moral independen. Kami hadir untuk memberi semangat dan mendukung perjalanan pemerintahan Pak Bupati selama lima tahun ke depan, sekaligus merespons tantangan sosial yang makin beragam,” ujarnya.
Puji juga melaporkan, hingga saat ini SBI telah memiliki perwakilan di tujuh provinsi, yakni Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Kalimantan Barat. Khusus di Sumatera Utara, SBI telah hadir di 24 kabupaten/kota, meski baru delapan daerah yang mengirimkan perwakilan ke acara kali ini.
“Insya Allah, pada akhir 2025, SBI sudah terbentuk di seluruh provinsi Indonesia,” tambah Puji.
Ia juga menyampaikan salam dari Dewan Pembina SBI, JR Saragih, yang berhalangan hadir karena agenda lain. JR Saragih berpesan agar semangat dan nilai-nilai SBI terus dikobarkan di seluruh daerah.
Sebagai bagian dari kegiatan Iduladha, SBI menyembelih dua ekor sapi kurban, yang dagingnya kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk kepedulian sosial.
Sementara itu, Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi konsistensi dan semangat gerakan SBI. Ia mengajak seluruh pihak untuk menghargai proses dan menjunjung nilai kebersamaan.
“Sama seperti gerakan SBI, tidak ada yang instan. Semua melalui proses, kerja keras, dan kebersamaan,” ungkap Anton.
Ia juga menekankan pentingnya memiliki perencanaan hidup yang realistis dan mampu mengelola risiko dengan bijak.
“Niat itu penting. Tapi jangan terlalu tinggi risikonya. Jangan juga terlalu rendah. Ambil yang sedang, yang bisa kita capai. Seperti naik tangga, satu per satu. Kalau langsung lompat tiga, bisa patah,” tuturnya.
Menurutnya, tantangan dan risiko merupakan bagian dari kehidupan yang harus dihadapi dan dikelola dengan baik.
“Hidup ini selalu ada risiko. Tapi semua itu bisa diatur, bisa dimanajemen. Justru dengan tantangan itulah kita berkembang,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Bupati Simalungun mengajak seluruh peserta untuk senantiasa bersyukur dan menikmati setiap proses dalam kehidupan.
“Jangan sibuk mencari kesenangan. Tapi buatlah diri kita merasa senang. Kuncinya adalah bersyukur,” pesannya.
Acara ditutup dengan penampilan kesenian Reog Ponorogo dari Komunitas Reog Jaranan Pemuda Sumatera Utara (KRJPS), yang menambah semarak dan kekayaan budaya dalam perayaan Iduladha serta penguatan gerakan moral SBI.(putra purba)