Warung Gandeng Siantar Berdiri Sejak 1959, Menu Hiu Panggang yang Paling Diminati Pengunjung

Simantab, Siantar – Warung makan nasi gandeng dikenal dengan menu andalannya ikan hiu panggang yang paling banyak diminati pengunjung. Rumah makan legendaris di Kota Siantar ternyata sudah ada sejak tahun 1959.

Rumah makan ini lebih dikenal dengan warung gandeng, salah satunya karena dalam penyajian nasi tambah disuguhi dua piring kecil sekaligus yang ditambah potongan lauk ikan.

Warung gandeng memiliki ciri khas lauknya dari ikan laut dimasak dengan cara dipanggang maupun gulai atau hanya digoreng saja. Seperti ikan hiu panggang yang paling diminati, pari, mayung dan tuna. Ada juga telur dadar yang rasanya tak kalah enak.

Di sini kamu gak akan nemui lauk daging ayam dan sejenisnya seperti yang ada di rumah makan pada umumnya.

“Biasanya kalau untuk bapak-bapak di sini bilang primadonanya cabai sambal hijau sih, sama ikan panggangnya. Telur dadarnya juga. Katanya beda gitu, gak sama (dengan warung lain),” kata Rafika Syahdina (38), dalam channel Youtube Kacamata Bung Imran dilihat kitakininews, Selasa (11/1/2022).

Ikan hiu panggang yang menjadi hidangan terlaris warung gandeng.

Warung gandeng sudah dikelola secara turun temurun. Dina, biasa wanita itu dipanggil merupakan pengelola warung gandeng saat ini.

Ia merupakan generasi ketiga sejak warung berdiri pada 1959. Kondisi ini juga tak jauh berbeda dengan pengunjung yang mampir saat ini merupakan generasi dari sebelumnya.

Dina sebelumnya bekerja seorang karyawan perbankan, namun lebih memilih untuk mengelola warung legendaris itu. Hobi dagang yang mendarah daging dalam dirinya menjadi modal utamanya berani meneruskan perjuangan leluhur.

Dina bercerita biasanya dalam sehari lauk panggang dan gulai diproduksi mencapai 100 potong. Sedangkan ikan goreng sekitar 40-50 potong saja. Jika ditotal mencapai 50 kilogram ikan yang dimasak, dalam sehari.

Disamping harga satu porsinya terbilang murah, warung gandeng didominasi pengunjung para kaum adam. Bisa dibilang rata-rata mereka yang sudah berusia 40 ke atas.

Terletak di emperan ruko di Jalan Pattimura, warung ini berjarak dua ratus meter dari pusat perbelanjaan Ramayana. Menjadi lokasi ke dua setelah sebelumnya berada hanya berjarak sekitar 20 meter dari Ramayana.

Nah, yang gak kalah penting soal kapan waktunya kamu bisa mencicipi sarapan pagi ikan panggang warung legendaris ini. Sejak dibuka pagi sekitar pukul 06.00 WIB, biasanya menu andalan hiu panggang sudah habis satu jam kemudian dan tutup memasuki pertengahan hari.

Iklan RS Efarina