IPK Siantar Melawan Narkoba, Greg Purba: Termasuk Para Bandarnya

Siantar – Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kota Pematangsiantar terus menyuarakan aksi bersama untuk memberantas narkoba yang dianggap salah satu penyebab meningkatnya kriminalitas.

“Kami akan terus bersuara, dan berteriak untuk pemberantasan narkoba di kota ini,” kata Ketua DPD IPK Pematangsiantar Greg Purba dalam pernyataan tertulisnya kepada Simantab.com, Kamis (29/4/2021). 

Menurut Greg, IPK berupaya mengajak masyarakat lewat media sosial dan pertemuan-pertemuan kecil dengan orang-orang yang sepakat dengan pihaknya dalam pemberantasan narkoba. 

“Kami juga mengumpulkan para eks pemakai dan pengedar-pengedar narkoba untuk mengetahui permainan dan jaringan-jaringannya di Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun,” ujarnya. 

Dia mengakui, peredaran gelap narkoba sudah masuk pada persoalan benang kusut dan amat sulit untuk diberantas. 

Meski begitu, ujar Greg, pihaknya tidak lantas berdiam diri dan membiarkan persoalan ini begitu saja. Harus ada yang terus menyuarakan untuk melawan dan memberantas narkoba.

“Ada istilah narkoba musuh kita bersama. Ini harus betul-betul dilaksanakan secara bersama-sama juga. Jangan pula narkoba musuh kita bersama, tapi bandarnya tidak,” katanya. 

Greg kemudian menyebut, bahwa para personel kepolisian antinarkoba di Pematangsiantar yang ada saat ini harus dimutasi. Langkah itu kata dia, agar jangan terkontaminasi dengan pola-pola lama. 

Kepala BNNK Siantar Layak Diganti

Para petinggi Polres Pematangsiantar, baik itu kepala satuan dan kapolres harus benar-benar berniat memberantas. “Kami yakin semua ini clear,” tukasnya. 

Hal sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pematangsiantar, menurut dia, harus bergerak langsung sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya. 

“BNNK jangan hanya lips service, taunya hanya cakap-cakap. Membuat spanduk dan baliho serta postingan-postingan di Facebook melalui akun BNNK Siantar. Lumayanlah sebagai edukasi, tapi substansinya bukan itu. Kepala BNNK Siantar layak dan pantas untuk diganti,” jelasnya.

Diketahui saat ini Kepala BNNK Pematangsiantar adalah Tuangkus Harianja. Pejabat ini belum dikonfirmasi atas pernyataan Greg Purba tersebut.

Upaya yang dilakukan pihaknya secara berkelanjutan, ungkap Greg, di antaranya melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum di Kota Pematangsiantar. 

Seperti pada Kamis (29/4/2021), pengurus IPK Kota Pematangsiantar sudah melakukan audiensi dengan Kapolres AKBP Boy Sutan Binanga Siregar dan rencananya Jumat dengan Komandan Denpom I/1 Pematangsiantar.

“Kami akan sampaikan kondisi yang memprihatinkan saat ini kaitannya dengan narkoba di Siantar dan Simalungun. Lihatlah, tingkat kriminalitas meningkat tajam, kami pastikan itu karena kebutuhan narkoba,” katanya.

Kabar teranyar, Satgas Merah Putih Mabes Polri mengungkap kasus peredaran narkoba sebanyak 2,5 ton sabu. Barang bukti sebanyak itu didapatkan dari penindakan dari sejumlah tempat.

“Dan kalau kita lihat dari sisi bahayanya, dengan kita amankan 2,5 ton narkoba ini. Maka bisa kita amankan kurang lebih 10,1 juta jiwa masyarakat yang kita selamatkan,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Hal itu disampaikan Kapolri dalam konferensi pers pengungkapan kasus narkoba di Mabes Polri, Rabu (28/4/2021). Turut hadir dalam konferensi pers ini Menkeu Sri Mulyani, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto serta jajaran dari BNN.

Dalam kasus ini, Satgas Polri menangkap total 18 tersangka, terdiri dari 17 WNI dan 1 WN Nigeria.

Para tersangka ditangkap di Meulaboh, Aceh Barat pada tanggal 15 April 2021 malam. Dari 18 tersangka itu disita sabu seberat 2,5 ton yang disimpan di bak fiber di sebuah rumah di Lorong Kemakmuran, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, NAD.()

BACA JUGA

Iklan RS Efarina