Ramadan Datang, Pedagang Kurma di Siantar Meraup Untung

Siantar – Ramadan dan kurma, selaras dan identik. Masuk bulan puasa, kerap dihiasi maraknya para pedagang buah yang didatangkan langsung dari Jazirah Arab. Sepeti di Pasar Horas, Jalan Merdeka, Pematangsiantar.

Di pinggir gerbang berderet dengan pedagang lain, berbagai aneka jenis kurma menu wajib takjil atau berbuka puasa itu telah tersedia.

“Puasa ini, banyak jenis kurma yang kami jual,” ungkap Dozer (18), salah satu pedagang kurma di Pasar Horas.

Dia mengaku, banyak toko warung atau gerai lain yang mengambil kurma dari lapak jualannya, dengan harga grosir yang nantinya akan dijual lagi secara eceran. Paling banyak kurma jenis golden atau campuran.

“Dua merek yang laris, Kurma Golden yang campuran Rp 35 ribu sama yang super, Golden Valley harganya Rp 50 ribu per kilonya. Bukan dari Siantar aja yang ambil, dari luar daerah pun banyak,” jelas Dozer, Selasa (13/4/2021) pagi.

Untuk pembeli dari luar daerah, mereka sering membeli langsung satu kardus yang beratnya mencapai 10 kilogram (Kg). 

BACA JUGA

Selama Ramadan, Polisi Antisipasi Aksi Biawak di Pasar Horas Siantar

Meski Harga Naik, Peminat Ayam Jelang Puasa Meningkat

Dozer membanderol kurma itu seharga Rp 400 ribu. Tapi kemungkinan harga bisa merangkak naik, apalagi saat dekat hari raya.

“Kebanyakan warga ngambil langsung yang 10 kilo, favoritnya jenis Golden Valley,” jelas Dozer.

Dia mengaku, mengambil kurma itu dari Surabaya yang diimpor dari dua negara penghasil terbesar di dunia, yakni Arab Saudi dan Mesir.

Dalam sehari, Dozer meraup keuntungan yang lumayan. Meski begitu, diakuinya tahun ini Ramadan tetap berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Apalagi pasca Kota Pematangsiantar menerapkan pembatasan sosial.

“Makanya, calon pembeli yang datang ke toko kami jauh berkurang drastis. Tapi, tahun ini lumayanlah karena ada pelonggaran, omzet penjualan menjelang Ramadan datang, jauh mengalami peningkatan,” pungkasnya. (Yud)

Iklan RS Efarina