“Ini bukan cuma soal proyek, tapi soal masa depan atlet. Kami menunggu bisa berolahraga di sana, tapi kenyataannya stadion dikunci.“
Simalungun|Simantab – Stadion Mini Raya di Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, yang menelan biaya Rp5,13 miliar, sejak diresmikan Januari 2025 justru tak kunjung dipakai. Hingga akhir Agustus ini, pintunya masih terkunci rapat.
Padahal, stadion berukuran standar internasional dengan jogging track 434 meter itu digadang-gadang jadi pusat olahraga baru. Kini, yang tampak justru rumput liar tumbuh tinggi, jalan masuk belum beraspal mulus, dan kesan terbengkalai semakin nyata.
Sekretaris Askab PSSI Simalungun, Muhammad Yasin, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
“Ini bukan cuma soal proyek, tapi soal masa depan atlet. Kami menunggu bisa berolahraga di sana, tapi kenyataannya stadion dikunci,” keluhnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dispora Simalungun, Ramadhan Damanik, menyebut pihaknya sudah menyiapkan Rp226 juta lewat P-APBD 2025 untuk perawatan lapangan dan gaji petugas jaga.
“Lapangan sebenarnya sudah dipakai sejak Juli, tapi butuh tambahan biaya untuk penjaga dan perawatan rumput,” ujarnya.
Kabid Peningkatan Prestasi Dispora, Roby Sinaga, menambahkan stadion ini aset penting bagi pembinaan atlet. Ia bahkan sudah mengusulkan pembangunan empat kamar mandi ke PUTR.
“Kalau tanpa fasilitas pendukung, apalagi tribun, kegiatan olahraga tak akan berjalan optimal,” ujarnya.(Ronal Subuea)