Saat ini, stok gula di Bulog Medan tercatat sebanyak 150 ton dan siap digeser ke Pematangsiantar jika diperlukan.
Pematangsiantar|Simantab – Kepala Bulog Cabang Pematangsiantar, Matius Sitepu, memberikan penjelasan terkait kekosongan stok gula pasir di gudang Bulog Pematangsiantar yang terjadi sejak Maret lalu.
Ia mengatakan, kondisi itu bukan disebabkan oleh kendala komunikasi atau logistik dengan Bulog Medan.
“Ketersediaan gula pasir di Sumatera Utara sangat mencukupi. Kapanpun ada kebutuhan besar, kami bisa melakukan pemindahan stok dengan cepat dari kantor cabang Bulog lain,” ujar Matius, Kamis (08/05/2025)..
Saat ini, kata Matius, stok gula di Bulog Medan tercatat sebanyak 150 ton dan siap digeser ke Pematangsiantar jika diperlukan.
Meskipun stok gula di gudang Bulog Pematangsiantar kosong, Matius Sitepu memastikan bahwa harga gula di tingkat konsumen tidak mengalami gejolak signifikan karena ketersediaan stok dari distributor di pasaran masih mencukupi.
“Yang kosong itu hanya stok gula Bulog saja, tapi gula pasir komersial merek lain stoknya cukup banyak beredar,” terangnya.
Prioritas ruang gudang Bulog Pematangsiantar saat ini difokuskan untuk penyimpanan beras. Namun, Bulog memiliki opsi pengadaan mandiri gula pasir dari distributor lokal jika diperlukan, meskipun hal ini berpotensi membuat harga jual Bulog menjadi kurang kompetitif.
“Diharapkan, masyarakat dan pedagang tidak perlu khawatir atau berspekulasi terkait ketersediaan dan harga gula pasir maupun bapok (bahan pokok) lainnya di wilayah Pematangsiantar,” ujar Matius.
Terkait kekosongan stok gula pasir, Pengamat pertanian dari Universitas Simalungun (USI), Roeskani Sinaga memberi masukan agar dilakukan strategi jangka panjang, mengantisipasi kerentanan rantai pasokan.
“Ketergantungan pada pasokan dari Bulog Medan untuk gula pasir menunjukkan adanya potensi kerentanan dalam rantai pasok komoditas strategis. Meskipun stok di tingkat distributor mencukupi saat ini, Bulog Pematangsiantar perlu mempertimbangkan strategi jangka panjang untuk diversifikasi sumber pasokan atau memiliki buffer stock yang lebih memadai,” sarannya.
Ia menambahkan, komunikasi yang jelas kepada masyarakat terkait kondisi stok gula Bulog dan ketersediaan di pasar komersial penting untuk mencegah keresahan dan spekulasi harga.
“Transparansi informasi adalah kunci untuk menjaga stabilitas pasar dari bapok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bukan hanya untuk Pematangsiantar maupun Simalungun, bahkan se-Sumut,” ujar Roeskani Sinaga.(putra purba)