10 Fakta Penting di Balik G30S

simantab.com – Indonesia memperingati peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) setiap tanggal 30 September, sebuah momen kelam dalam sejarah bangsa.

Gerakan 30 September, atau G30S, merupakan upaya kudeta yang mengakibatkan pembunuhan enam jenderal dan satu ajudan. Korban diculik dan dibunuh, lalu jasad mereka dibuang di Lubang Buaya.(mdc/sb1)

 

Peristiwa ini tidak hanya menghilangkan nyawa perwira militer, tetapi juga meninggalkan dampak besar pada politik dan sosial Indonesia. Berikut 10 fakta menarik seputar G30S, dikutip dari akun Instagram @ditpmpk.kemdikbud:

1. Gerakan G30S atau Gestok?

Meskipun dikenal sebagai G30S, Presiden Soekarno lebih suka menyebutnya sebagai Gerakan Satu Oktober (Gestok), karena peristiwa ini berlangsung hingga 1 Oktober 1965.

2. Penculikan di malam hari

Enam jenderal dan satu ajudan diculik dalam waktu kurang dari 48 jam, semuanya dari rumah mereka pada dini hari.

3. Jenazah dibuang di Lubang Buaya

Para jenderal dieksekusi di Lubang Buaya dan jasadnya dibuang ke sumur tua sedalam 12 meter.

4. Jenderal Nasution lolos

Pasukan gagal menculik Jenderal Abdul Haris Nasution. Namun, Letnan Satu Pierre Andreas Tendean, ajudannya yang mirip, menjadi korban.

5. Jenderal Ahmad Yani melawan

Jenderal Ahmad Yani menolak dibawa tanpa berganti pakaian, hingga akhirnya ditembak mati di rumahnya.

6. Keterlibatan PKI

G30S diyakini melibatkan pimpinan PKI. Narasi ini menjadi pandangan resmi pada masa Orde Baru.

7. Pengambilalihan RRI

Letnan Kolonel Untung mengambil alih RRI pada pagi 1 Oktober 1965, menyatakan gerakan ini bertujuan melindungi Presiden Soekarno dari kudeta.

8. Jasad ditemukan di Lubang Buaya

Jasad para jenderal ditemukan pada 3 Oktober 1965 di sumur Lubang Buaya dan diangkat keesokan harinya.

9. Meningkatnya anti-komunisme

Penemuan jasad dan pemberitaannya di media memicu kemarahan masyarakat terhadap PKI, yang memperburuk situasi politik di Indonesia.

10. Pemakaman militer

Para jenderal dimakamkan dengan upacara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 5 Oktober 1965 dan diakui sebagai pahlawan nasional.

Semoga informasi ini bermanfaat! (mdc/sb1)

Iklan RS Efarina