Netizen Bersuara Antara Tapera Dan Program Korea Utara

simantab.com – Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan baru di mana sebagian gaji karyawan akan dipotong untuk Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk membantu masyarakat memiliki rumah sendiri dengan cara menabung. Potongan ini berlaku bagi seluruh karyawan yang memenuhi syarat, dan diharapkan bisa menjadi solusi jangka panjang untuk masalah perumahan di Indonesia.

Di sisi lain, pemerintah Korea Utara mengumumkan program pemberian 50 ribu rumah gratis kepada warganya. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi masalah perumahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memberikan rumah gratis, pemerintah Korea berharap dapat memberikan kehidupan yang lebih baik bagi warganya dan mengurangi beban ekonomi mereka.

Hal ini menjadi sorotan dari berbagai kalangan bahkan para netizen ragam komentar.

“Pemerintahan Jokowi lebih kejam dari pemerintahan komunis,” cuit akun @sandi**** mengomentari pemberitaan Tapera dengan rumah murah di Korut.

“Ckckck.. masa bandingkan dgn negara sosialis komunis?” tulis akun lain.

Di Korea Utara ada aturan yang melarang warga untuk membeli, menjual, dan menyewakan rumah. Warga Korea Utara dikutip dari NK News mendapatkan rumah tanpa harus membayar alias gratis.

Sementara mantan Wapres Indonesia Yusuf Kalla mendukung Tapera karena membantu masyarakat kurang mampu memiliki rumah dengan harga terjangkau.“Ini kesempatan siapa pun. Walaupun sudah mempunyai rumah maka bisa diambil cash-nya kembali dari iuran Tapera tersebut,” kata Jusuf Kalla.

Iklan RS Efarina