30 Dari 60 Anak Menjalani Hemodialisis : Kenali Penyebabnya

Ilustrasi, RSCM Kencana, Urgensi Penanganan Gangguan Ginjal pada Anak dan Dampak Konsumsi Gula Berlebihan.(Tangkapan layar RSCM) 

 

simantab.com — Kesehatan ginjal pada anak mendapat sorotan setelah viralnya sejumlah anak yang menjalani hemodialisis di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Dr. Eka Laksmi Hidayati, spesialis anak RSCM, menyatakan bahwa banyaknya anak yang menjalani dialisis di RSCM disebabkan oleh statusnya sebagai rumah sakit rujukan nasional. Saat ini, sekitar 60 anak menjalani dialisis rutin, dengan 30 di antaranya menjalani hemodialisis.

Menurut Eka, kasus penyakit ginjal pada anak memang tidak terlalu banyak, sehingga dokter nefrologi anak juga terbatas. Untuk efisiensi, layanan dialisis idealnya disentralisasi di rumah sakit rujukan seperti RSCM. Namun, upaya untuk memperluas layanan ke provinsi lain sedang dilakukan, mengingat beberapa provinsi belum memiliki dokter ginjal anak.

Gangguan ginjal pada anak berbeda dari dewasa. Kasus yang sering ditemukan adalah kelainan bawaan seperti sindrom nekrotik kongenital, ginjal polikistik, sumbatan, atau ginjal tunggal.

Jasra Putra, Wakil Ketua KPAI, menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap makanan anak. Menurut data IDAI, satu dari lima anak mengalami gangguan ginjal, yang sering disebabkan oleh konsumsi makanan dengan kandungan gula, garam, dan lemak berlebih. Produk-produk ini dipasarkan dengan kemasan menarik yang menggoda anak-anak.

Jasra juga menyoroti dampak konsumsi gula berlebihan yang dapat mempengaruhi suasana hati anak, menyebabkan kecemasan, reaktivitas, dan agresivitas. Selain gangguan ginjal, konsumsi makanan berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan gizi tidak seimbang.

Berikut 3 Rekomendasi yang perlu dilakukan pemerintah terhadap masyarakat agar dipahami secara dini :

1. Sosialisasi Gejala Gangguan Ginjal: Penting untuk memberikan edukasi mengenai gejala gangguan ginjal pada anak serta cara pencegahannya.

2. Pengawasan Makanan:

Perlunya pengawasan ketat terhadap makanan yang beredar di masyarakat, terutama produk yang dikonsumsi anak-anak.

3. Edukasi Gizi Seimbang:

Memberikan edukasi kepada masyarakat agar anak-anak membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan serta memperhatikan konsumsi air putih.

Dengan upaya ini, diharapkan kesehatan ginjal anak dapat terjaga dan risiko gangguan ginjal dapat diminimalisir.

Iklan RS Efarina