Alika, Bocah Tangguh Kelas 4 SD yang Merawat Ayah di Tengah Keterbatasan

Alika yang masih duduk di bangku sekolah dasar, terpaksa mengambil tanggung jawab besar untuk merawat ayahnya yang sedang sakit parah. (f.ist) 

simantab.com – Di sudut desa di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, ada kisah menyentuh hati tentang Alika, bocah kelas 4 SD. Pada usia yang seharusnya penuh keceriaan, Alika harus menghadapi kenyataan pahit.

Ayahnya, Andi, tengah berjuang melawan kanker kelenjar getah bening, dan Alika menjadi satu-satunya yang merawat ayahnya.

Kisah ini mencuat setelah DPD Gerindra Lombok Barat turun tangan memberi bantuan kepada Alika dan ayahnya. Ketangguhan Alika dalam menghadapi situasi ini menginspirasi banyak orang.

Bantuan yang diberikan tidak hanya berupa materi, tetapi juga menjadi simbol dukungan moral bagi Alika. Mereka berjanji akan terus mendampingi Alika dan ayahnya, seraya mengajak semua pihak turut meringankan beban mereka.

Alika, Bocah Kecil dengan Beban Besar

Alika yang masih duduk di bangku SD terpaksa mengambil tanggung jawab besar untuk merawat ayahnya yang sakit parah. Dalam usia yang masih sangat muda, Alika harus menghadapi situasi yang sulit, di mana seharusnya ia fokus belajar dan bermain.

“Kondisi Alika sangat memprihatinkan. Selain harus merawat ayahnya seorang diri, ia juga hidup dalam keadaan yang tidak layak. Hal ini membuat kami merasa perlu turun langsung membantu,” ujar Anggota DPRD Lombok Barat dari Fraksi Gerindra, Lalu Irwan, Kamis 13 September 2024.

Peran Pemda yang Kurang

Lalu Irwan juga mengkritik kurangnya perhatian pemerintah daerah. Hingga saat ini, Pemda Lombok Barat belum mengambil tindakan nyata untuk membantu keluarga Alika, meskipun kondisinya sangat membutuhkan bantuan medis dan dukungan psikologis.

“Setelah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD Tripat Gerung, ternyata belum ada intervensi dari pemerintah daerah sama sekali. Sementara yang turun tangan hanya relawan yang bekerja secara sukarela,” jelas Irwan.

Pentingnya Pendampingan Psikologis untuk Alika

Selain bantuan material, Irwan menekankan pentingnya pendampingan psikologis bagi Alika. Anak sekecil itu rentan mengalami gangguan psikologis karena beban hidup yang berat. Ia menilai, kondisi mental Alika perlu mendapat perhatian serius.

“Kita harus memberi pendampingan psikologis agar Alika bisa menjalani hidupnya dengan lebih baik dan tidak merasa tertekan,” ujar Irwan.

Koordinasi dengan Pihak Terkait

Irwan berjanji segera berkoordinasi dengan beberapa dinas terkait, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan DP2KBP3A, untuk memastikan ayah Alika mendapatkan perawatan medis yang memadai, serta Alika mendapat pendampingan psikologis dan dukungan pendidikan yang layak.

“Kami akan pastikan ayah Alika mendapat perawatan yang layak di rumah sakit. Kami juga akan mengupayakan agar Alika dan keluarganya terdaftar dalam program BPJS atau UHC sehingga tidak terbebani biaya kesehatan,” pungkasnya.

Harapan untuk Masa Depan Alika

Melalui bantuan ini, Iwan berharap Alika bisa kembali menjalani kehidupan yang lebih baik. Dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah sangat diharapkan agar Alika tidak harus memikul beban terlalu berat di usia mudanya. (mdc/sb1) 

Iklan RS Efarina