Anies Baswedan “Disingkirkan” dari Pilgub Jakarta

Manuver Politik PDIP di Sorotan Media Asing

Foto: Anies Baswedan dan Rano Karno saat bertemu di DPP PDIP. (Istimewa)

simantab.com – Anies Baswedan kembali menjadi sorotan, kali ini terkait pencalonan Gubernur DKI Jakarta yang dinilai “menyingkirkannya” dari persaingan. Media asing, termasuk Reuters, mengangkat isu ini dengan tajuk “Indonesia’s largest party backs minister for Jakarta governor, sidelining favourite”.

Reuters mengungkapkan bahwa partai terbesar di Indonesia, PDIP, mengumumkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebagai calon gubernur, menggantikan Anies yang sebelumnya dipandang sebagai calon kuat dan kritikus pemerintah.

Langkah ini terjadi di tengah dinamika politik Indonesia yang memanas. Pekan lalu, aksi protes besar-besaran menggagalkan upaya DPR untuk merevisi undang-undang pemilu yang sempat membatalkan keputusan Mahkamah Konstitusi yang menguntungkan Anies. Namun, keputusan PDIP tetap mencalonkan Pramono Anung, yang dianggap memiliki pengalaman politik lebih luas.

Meski demikian, alasan PDIP tidak mendukung Anies tidak disebutkan secara jelas. Anies, yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta (2017-2022) dan kalah dalam pilpres baru-baru ini, tidak masuk dalam pilihan PDIP.

Media juga menyoroti bahwa jabatan Gubernur Jakarta dipandang sebagai batu loncatan strategis menuju kursi kepresidenan, mengingat Presiden Joko Widodo pernah menduduki posisi ini sebelum menjadi Presiden.

The Straits Times dari Singapura juga menyoroti hal yang sama dengan artikel berjudul “Indonesia’s PDI-P drops Anies as candidate for Jakarta governor, makes surprise pick”.

Media tersebut menulis bahwa PDIP, yang merupakan kekuatan oposisi utama, lebih memilih mencalonkan kader internal mereka, Pramono Anung, daripada Anies, yang menolak afiliasi dengan partai politik manapun.

Langkah PDIP ini memicu berbagai spekulasi, mengingat survei terbaru menunjukkan Anies unggul dalam persaingan di Jakarta. Keputusan ini memperlihatkan betapa kompleksnya dinamika politik menjelang pemilihan gubernur yang dianggap krusial bagi peta politik nasional.

Iklan RS Efarina