Carlo Acutis: Remaja Italia yang Akan Menjadi Santo Milenial Pertama

Meninggal di usia 15 tahun karena leukemia pada 2006, di kenal sebagai “Influencer Tuhan” karena menyebarkan kesadaran iman Katolik melalui keterampilan komputernya,(AP Photo/Gregorio Borgia/File Foto)

 

 

simantab.com — Carlo Acutis, seorang remaja Italia yang meninggal pada usia 15 tahun karena leukemia pada 2006, akan menjadi Santo milenial pertama di Gereja Katolik. Acutis dikenal karena menggunakan keterampilan komputernya untuk menyebarkan kesadaran tentang iman Katolik, sehingga dijuluki “Influencer Tuhan.”

 

Biasanya, proses kanonisasi memakan waktu puluhan tahun, namun kasus Acutis berlangsung cepat karena pengikut setianya yang berkembang di seluruh dunia. Proses ini memerlukan pengakuan dua mukjizat yang dikaitkan dengan calon santo. Mukjizat kedua Acutis diakui oleh Paus Fransiskus pada Mei lalu, yang membuka jalan bagi kanonisasinya.

 

Langkah terakhir dalam proses ini dilakukan pada Senin, ketika Vatikan mengumumkan keputusan Paus untuk melanjutkan kanonisasi setelah mendapat dukungan dari para kardinal. Meskipun tanggal kanonisasi belum ditentukan, upacara ini kemungkinan akan berlangsung pada perayaan tahun Yobel Gereja Katolik pada 2025.

 

Carlo Acutis lahir di London pada 1991 dan dikenang karena kegemarannya bermain video game seperti Halo, Super Mario, dan Pokemon. Selain bermain game, ia juga membuat situs web yang mendokumentasikan laporan mukjizat dari berbagai belahan dunia. Acutis juga aktif membantu tunawisma di Milan dan dikenal karena kebaikannya.

 

Ibu Acutis, Antonia Salzano, menggambarkan putranya sebagai “tanda harapan” yang menunjukkan bahwa kekudusan bisa dicapai di zaman modern ini. Ia membatasi waktu bermain game Acutis hanya satu jam seminggu untuk menghindari ketagihan dan menekankan pentingnya kekudusan di era teknologi ini.

 

Acutis dibeatifikasi pada 2020 setelah mukjizat pertamanya, yakni menyembuhkan seorang anak laki-laki Brasil yang memiliki cacat lahir di pankreas. Mukjizat kedua terjadi ketika ia menyembuhkan seorang perempuan asal Kosta Rika yang menderita trauma kepala setelah jatuh dari sepedanya.

 

Upacara kanonisasi Acutis diperkirakan akan berlangsung di Lapangan Santo Petrus, Kota Vatikan, di depan puluhan ribu orang dan dipimpin langsung oleh Paus. Gereja Katolik di seluruh dunia akan mengingat Acutis setiap tahun pada “feast day” dan dapat menamai paroki serta sekolah dengan namanya.

Iklan RS Efarina