simantab.com — Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan pertemuan darurat pada Selasa, (28/5/2024) waktu Amerika Serikat, menyusul serangan mematikan oleh Israel terhadap kamp pengungsi di kota Rafah, Gaza selatan. Pertemuan tertutup ini digagas oleh Aljazair, yang saat ini menjabat sebagai anggota tidak tetap dewan tersebut.
Sumber dari Agence France-Presse (AFP) melaporkan bahwa pertemuan tersebut difokuskan pada dampak serangan dan upaya internasional untuk mengurangi ketegangan yang semakin meningkat di wilayah tersebut. Serangan di Rafah menambah daftar panjang kekerasan yang terjadi di Gaza, meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya krisis kemanusiaan yang lebih parah.
Aljazair, dalam permintaannya untuk pertemuan darurat ini, menekankan perlunya Dewan Keamanan untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan kekerasan dan melindungi warga sipil. Negara-negara anggota lainnya diharapkan memberikan pandangan mereka mengenai situasi tersebut dan menyarankan langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk meredakan ketegangan.
Pertemuan ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan internasional agar kedua belah pihak, Israel dan Palestina, kembali ke meja perundingan dan mencari solusi damai atas konflik yang sudah berlangsung selama beberapa dekade. Dewan Keamanan PBB diharapkan dapat mengeluarkan pernyataan resmi atau resolusi yang menegaskan komitmen komunitas internasional terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Lebih lanjut, para pejabat PBB dan organisasi kemanusiaan terus memantau situasi di lapangan, memastikan bantuan segera dapat diberikan kepada mereka yang terkena dampak dari serangan tersebut. Sementara itu, masyarakat internasional menunggu hasil dari pertemuan Dewan Keamanan ini dengan harapan adanya langkah konkret yang bisa diambil untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan melindungi warga sipil di Gaza.
Dengan perhatian dunia yang tertuju pada perkembangan ini, pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB menjadi titik krusial dalam upaya mengatasi krisis yang tengah berlangsung di Gaza dan menemukan jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan.
