Dunia  

Google Ungkap Aksi Hacker Iran Serang Kampanye Pilpres AS 2024

Foto Kolase Kamala Harris dan Donald Trump. (AP Photo/Stephanie Scarbrough/Gerald Herbert) 

 

simantab.com – Pekan lalu, tim kampanye Donald Trump secara terbuka mengungkapkan bahwa kelompok hacker Iran menyerang sistem mereka, memicu kehebohan dan kekhawatiran bahwa Iran berencana mengacaukan pemilu Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, Microsoft telah memperingatkan tentang upaya pembobolan oleh grup hacker Iran. Kini, Google ikut mengeluarkan pernyataan.

Minggu ini, Kelompok Analisa Ancaman Google merilis laporan tentang APT42, kelompok yang secara agresif membobol kampanye kandidat presiden AS dari Partai Republik dan Demokrat.

Laporan Google juga menyebut APT42 menargetkan militer, pemerintah, dan organisasi diplomatik Israel, seperti yang dilaporkan Wired pada Kamis (15/8/2024).

APT42 diyakini bekerja untuk Revolutionary Guard Corps Iran (IRGC) dan menargetkan banyak individu yang terafiliasi dengan Trump dan Presiden AS Joe Biden, termasuk pegawai pemerintahan, baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak lagi menjabat.

“Dalam hal pembobolan, mereka menyerang semua pihak,” ujar John Hultquist, pemimpin firma keamanan siber Mandiant, unit bisnis Google yang bekerja sama erat dengan Kelompok Analisa Ancaman Google.

Hultquist menambahkan, hal ini tidak mengejutkan, mengingat APT42 juga menargetkan kampanye Biden dan Trump pada pemilu AS 2020.

APT42 dikabarkan menyerang semua kandidat presiden AS 2024 dengan intensitas yang sama karena pemerintah Iran memiliki kepentingan dengan politik AS. “Mereka tertarik dengan kedua kandidat karena presiden terpilih akan menentukan masa depan kebijakan AS di Timur Tengah,” jelas Hultquist.

Penasihat Trump, Roger Stone, sebelumnya mengungkapkan bahwa ia telah menerima peringatan dari Microsoft dan FBI bahwa akun Microsoft dan Gmail miliknya telah dibobol hacker.

Google menyatakan telah memblokir upaya login hacker ke akun-akun pejabat kampanye kandidat presiden dan memberikan peringatan kepada target peretasan.

FBI juga telah memulai investigasi terkait serangan phishing yang ditargetkan pada kandidat presiden AS pada Juni lalu. (cnbc) 

Iklan RS Efarina