Dunia  

Israel Konfirmasi Kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar

Pemimpin politik Hamas Yahya Sinwar. Foto: AFP

simantab.com – Otoritas Israel memberi tahu tim keamanan nasional Amerika Serikat (AS) bahwa misi mereka di Gaza menewaskan pemimpin Hamas Yahya Sinwar. Tes DNA kini mengonfirmasi bahwa Sinwar tewas.

“Ini adalah hari yang baik bagi Israel, bagi Amerika Serikat, dan bagi dunia,” ujar Presiden Joe Biden, dikutip dari situs the White House, Jumat 18 Oktober 2024.

Menurut Biden, sebagai pemimpin Hamas, Sinwar bertanggung jawab atas kematian ribuan warga Israel, Palestina, Amerika, dan warga dari lebih dari 30 negara. Dia adalah dalang penyerangan 7 Oktober.

“Atas perintahnya, Hamas menyerbu Israel dengan kebiadaban yang tak terkatakan, membantai warga sipil, seorang penyintas Holocaust, anak-anak di depan orang tua mereka, dan orang tua di depan anak-anak mereka,” tambah Biden.

“Lebih dari 1.200 orang tewas pada hari itu, hari paling mematikan bagi orang Yahudi sejak Holocaust, termasuk 46 orang Amerika. Lebih dari 250 orang disandera, dengan 101 orang masih hilang,” ujar Biden.

Jumlah tersebut mencakup tujuh warga Amerika, empat di antaranya diyakini masih hidup dan ditahan oleh Hamas. Sinwar adalah orang yang paling bertanggung jawab atas ini, dan banyak hal lainnya setelahnya.

“Tak lama setelah pembantaian 7 Oktober, saya memerintahkan personel Operasi Khusus dan profesional intelijen kami untuk bekerja berdampingan dengan rekan-rekan mereka dari Israel guna membantu melacak Sinwar dan para pemimpin Hamas lainnya di Gaza,” sebut Biden.

“Dengan bantuan intelijen kami, IDF tanpa henti mengejar para pemimpin Hamas, mengusir mereka dari tempat persembunyian dan memaksa mereka melarikan diri,” tambah Biden.

Menurutnya, jarang ada operasi militer seperti ini, dengan para pemimpin Hamas tinggal dan bergerak melalui ratusan mil terowongan, yang disusun dalam beberapa lantai di bawah tanah. Namun, kematian Sinwar membuktikan bahwa tidak ada teroris di mana pun di dunia yang dapat lolos dari keadilan, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan.

Biden menambahkan, “Bagi teman-teman Israel saya, ini merupakan hari kelegaan dan kenangan, mirip dengan pemandangan di seluruh Amerika Serikat setelah Presiden Obama memerintahkan serangan untuk membunuh Osama Bin Laden pada 2011.”

Israel memiliki hak penuh untuk melenyapkan kepemimpinan dan struktur militer Hamas. Hamas tidak lagi mampu melaksanakan serangan 7 Oktober lainnya.

“Saya akan segera berbicara dengan Perdana Menteri Netanyahu dan para pemimpin Israel lainnya untuk memberi selamat kepada mereka, untuk membahas jalur untuk membawa para sandera pulang ke keluarga mereka, dan untuk mengakhiri perang ini yang telah menyebabkan begitu banyak kehancuran bagi orang-orang yang tidak bersalah,” ujar Biden.

Sekarang ada kesempatan untuk “hari setelahnya” di Gaza tanpa Hamas berkuasa, dan untuk penyelesaian politik yang memberikan masa depan yang lebih baik bagi orang Israel dan Palestina.

“Yahya Sinwar merupakan hambatan yang tidak dapat diatasi untuk mencapai semua tujuan tersebut. Hambatan itu tidak ada lagi. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan,” pungkas Biden. (mdc/sb1)

Iklan RS Efarina