simantab.com
Komisi X DPR RI menggelar rapat kerja dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim pada Selasa, (21/5/2024). Rapat digelar untuk membahas kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang belakangan ini menuai protes.
“Kami hari ini mengundang Nadiem untuk meminta penjelasan terkait dengan protes teman-teman mahasiswa yang terjadi di seluruh kampus Indonesia,” kata Ketua Komisi X, Syaiful Huda di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, (21/5/2024).
Komisi X akan mengklarifikasi 3 hal. Pertama, DPR ingin meminta penjelasan soal apakah Kemendikbud mengetahui dan merestui soal kenaikan UKT di kampus negeri.
“Kalau sepengetahuan Kemendikbud, apakah mereka memberikan persetujuan atau tidak,” kata dia.
Kedua, komisi X imeminta penjelasan soal pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diserahkan kepada pihak kampus. “Karena dana operasional kampus dikeluhkan masih sangat kurang,” tambah Syaiful.
Ketiga, Syaiful Huda menambahkan komisi X DPR akan meminta agar kenaikan UKT ini untuk ditangguhkan atau dibatalkan.
Dikabarkan Hasil Audiens dari beberapa kampus seperti Universitas Jendral Soedirman (UNSOED), Maulana Ihsan Huda sudah beberapa kali melakukan audiensi kepada rektorat, namun tidak ada perubahan signifikan, bahkan UKT melambung tinggi. Kenaikan mencapai 300 – 500 persen, ” ujar Ihsan dalam rapat dengan Komisi X DPR, Kamis (16/5) lalu.
Hal yang sama dirasakan juga oleh Universitas Sebelas Maret (UNS), dengan meroketnya biaya perkuliahan saat ini.
Presiden Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Agung Luki Praditya juga mengatakan mengalami kebaikan iuran Pengembangan Institusi (IPI) di atas delapan kali lipat.
“Fakultas Kedokteran tahun sebelumnya Rp 5 juta, hari ini 2024, IPI-nya Rp 200 juta. Begitu juga dengan Kebidanan tahun sebelumnya Rp 25 juta, ketika masuk kebidanan IPI paling rendah menjadi Rp 125 juta.” kata Agung.